AKTRIS dan penyanyi Korea Selatan (Korsel), IU, mengungkapkan ia pernah mengalami eating disorder pada awal masa kariernya. Tuntutan industri hiburan Korsel agar Perempuan terlihat kurus menjadi Unsur Krusial pemicu gangguan yang pernah ia alami tersebut. Dalam sehari, IU mengonsumsi satu buah apel, dua potong ketela, dan minuman berprotein yang dikenal dengan IU diet challenge. Ia berjuang Kepada mengatasi eating disorder yang dialami dengan makan sehat dan berlatih yoga.
Eating disorder atau gangguan makan merupakan sebuah perilaku yang ditandai dengan kondisi kesehatan mental terkait dengan kebiasaan seseorang mengonsumsi makanan. Biasanya gangguan itu mengacu pada Anxiety and Depression Association of America (ADAA), sehingga seseorang yang mengalami eating disorder akan mengalami gangguan parah pada pola makannya.
Meski banyak orang atau pengidap eating disorder yang Bukan sadar sedang mengalaminya, eating disorder Apabila Maju dibiarkan dapat memengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh melingkupi kesehatan secara fisik, mental, maupun sosial.
Baca juga : Mereposisi Comfort Zone
Umumnya, penderita gangguan makan akan mengonsumsi terlalu sedikit atau terlalu banyak makanan. Hal itu didasari atas perasaan tertekan atau khawatir tentang berat badan atau bentuk tubuhnya. Penderita eating disorder juga sering melakukan diet dan olahraga yang berlebihan sehingga dapat mengancam jiwa.
Psikiater kejiwaan dr Jiemi Ardian SpKJ mengatakan eating disorder bukan hanya masalah naik-turun berat badan. Eksis berbagai Unsur di belakangnya, seperti trauma, depresi, gangguan kecemasan, dan tekanan lingkungan.
“Hal ini didasarkan pada rasa cemas yang dirasakan secara mental maupun emosional dari penderita. Sayangnya, sering kali Kepada gangguan makan, banyak penderita yang Bukan sadar bahwa kondisi tersebut masuk dalam sebuah gangguan kejiwaan,” jelasnya di Jakarta, beberapa waktu Lewat.
Baca juga : Ini Tips Diet Sehat Bagi Penderita Obesitas
Sekalian umur
Perilaku gangguan makan itu diderita 5% populasi dunia, kebanyakan di usia remaja hingga dewasa muda dan banyak diderita Perempuan dengan tubuh terlalu kurus atau terlalu gemuk. Akan tetapi, perilaku gangguan makan ini juga diderita pria dan dapat dialami Sekalian umur.
“Gangguan makan berkaitan erat dengan pola makan, perubahan berat badan, dan perilaku cemas terhadap makanan. Beberapa penderita gangguan makan menolak Kepada makan dan Eksis juga yang makan dengan jumlah yang banyak. Para penderita gangguan makan ini Bukan dapat mengontrol pikiran dan respons mereka terhadap makanan,” ungkap Jiemi.
Secara klinis, terdapat beberapa jenis eating disorder yang patut Kepada diwaspadai Serempak, salah satunya anorexia nervosa yang ditandai dengan perilaku membatasi asupan makanan Kepada masuk ke tubuh.
Baca juga : Hati-hati ! Bekerja Tamat Larut Malam Dapat Berisiko Diabetes dan Obesitas
“Penderita anoreksia secara sengaja mereka membiarkan dirinya kelaparan dengan tujuan penurunan berat badan agar lebih kurus. Penderita anoreksia Mempunyai obsesi Kepada terlihat kurus meskipun berat badan penderita sudah di Rendah normal,” tuturnya.
Selain itu, Eksis jenis eating disorder yang dinamakan bulimia nervosa, Merukapan perilaku ketika seseorang makan dengan jumlah banyak dan dengan intensitas yang sering, tapi takut Kepada mengalami kenaikan berat badan.
“Penderita bulimia memilih Kepada memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan. Bahkan, Eksis penderita yang sengaja menyiksa dirinya dengan olahraga berlebihan dan puasa dengan jumlah jam yang Bukan dapat dikontrol,” jelasnya.
Eksis pula jenis gangguan makan yang sering ditemui pada berbagai kalangan, Merukapan binge-eating disorder yang Mempunyai kesulitan Kepada mengontrol pola makan. Penderita binge akan mengonsumsi makanan dengan Bagian besar dan makan Tamat terlalu kenyang serta selalu makan meskipun Bukan merasa lapar. (H-2)