POTENSI cuaca ekstrem Tetap akan berlangsung di 26 daerah di Jawa Tengah Rabu (15/1), diminta Penduduk Demi waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rabu (15/1) kembali mengeluarkan peringatan Awal ancaman bencana hidrometeorologi sebagai Pengaruh Tetap berpotensinya cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir di 26 daerah di Jawa Tengah memasuki siang, sore hingga awal makam.
Meskipun pada pagi cuaca cerah berawan dan berawan, potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah itu, diperkirakan akan berlangsung di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Solo Raya, Pantura dan sebagian Jawa Tengah bagian timur, sedangkan hujan ringan-sedang secara merata juga berpeluang di seluruh daerah dengan waktu yang bervariasi.
“Tetap tetap seperti sebelumnya, cuaca ekstrem berpotensi di 26 daerah di Jawa Tengah l, sehingga diminta Penduduk Demi mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati.
Berdasarkan pengamatan Imej satelit cuaca Rabu (15/1) pukul 05.30 WIB, lanjut Farita Rachmawati, angin beritiup dari barat laut ke timur dan selatan ke barat laut dengan kecepatan 3-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1-2,5 meter.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah, menurut Farita Rachmawati, berpotensi di daerah Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen Blora, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Brebes, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, ungkap Farita Rachmawati, berpeluang mengguyur seluruh daerah di Jawa Tengah terutama di Cilacap, Kebumen, Purworejo, Rembang, Pati, Sakral, Jepara, Demak, Slawi, Semarang, Pekalongan dan Tegal. “Kondisi hujan ringan dan sedang Bukan fanta di darat,tetapi juga berpeluang di perairan,” imbuhnya.
Laut Pasang
Sementara itu Bukan hanya cuaca ekstrem Tetap tetap berpotensi di Jawa Tengah, air laut pasang (rob) dengan ketinggian 80-100 centimeter juga Tetap berlangsung di perairan utara Jawa Tengah, sehingga berdampak terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Pemalang dan Tegal
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Usman Effendi mengungkapkan selain Kesempatan hujan ringan-sedang, air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah Ajan berlangsung mulai pukul 20.00-00.00 WIB dengan ketinggian maksimum satu meter, kondisi ini mengakibatkan banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Pengaruh lainnya, menurut Usman Effendi, selain membahayakan pelayaran terutama nelayan dengan kapal berukuran kecil dan sedang, banjir rob juga mengakibatkan aktivitas Penduduk di pesisir Pantura Jawa Tengah terganggu seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.
“Ketinggian gelombang bersamaan hembusan angin hingga mencapai 15-25 Knot cukup membahayakan pelayaran, sehingga diminta tetap waspada,” tambahnya.(H-2)