Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO Harta Tak Benda yang Perlu Dilestarikan

Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO: Harta Tak Benda yang Perlu Dilestarikan
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Ini daftarnya.(Dok.MI)

INDONESIA memiliki kekayaan budaya yang melimpah. Kekayaan itu menjadi pusat perhatian dunia melalui berbagai warisan budaya yang diakui UNESCO. Pengakuan ini bukan hanya sekadar prestasi, bukti Indonesia memiliki kekayaan tak ternilai yang patut dilestarikan dan dijaga. 

Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah menyimpan harta budaya yang unik, mencerminkan keanekaragaman dan kekayaan sejarah bangsa.

Daftar warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage)

1. Batik (2009)

Batik adalah salah satu kebanggaan terbesar Indonesia yang diakui dunia. Kain yang dihiasi dengan motif-motif indah ini tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam yang terkait dengan kehidupan, alam, dan budaya Nusantara. Loyalp daerah di Indonesia memiliki batik dengan coraknya masing-masing, mencerminkan identitas lokal dan sejarah yang berbeda-beda. Batik diakui UNESCO pada 2 Oktober 2009, menjadikannya sebagai simbol identitas budaya Indonesia yang tak tergantikan. Melalui Hari Batik Nasional, bangsa ini semakin menyadari pentingnya melestarikan warisan yang kaya akan nilai ini.

Cek Artikel:  Formappi RUU PPRT akan Dikorbankan Demi Hajat Parpol dan Rezim Mendatang

Baca juga : Batik: Simbol Jati Diri dan Warisan Budaya Indonesia yang Harus Dilestarikan

2. Wayang (2003)

Seni pertunjukan wayang adalah salah satu tradisi budaya paling tua di Indonesia. Wayang, baik itu wayang kulit, wayang golek, atau wayang orang, merupakan cerminan dari cerita-cerita epik yang sarat makna, seperti Mahabharata dan Ramayana. Loyalp pertunjukan wayang mengajarkan nilai-nilai moral, spiritual, dan filosofi hidup yang mendalam. Pada 7 November tahun 2003, UNESCO mengakui wayang sebagai Masterpiece of Berkaitan dengan mulut and Intangible Heritage of Humanity.

3. Keris (2005)

Keris, senjata tradisional yang dikenal karena bentuknya yang khas dan berliku, bukan hanya sekadar senjata, tetapi juga simbol kekuatan spiritual. Di balik pembuatan setiap keris, terdapat filosofi mendalam tentang kehidupan, kekuatan, dan spiritualitas. Keris merupakan senjata khas Indonesia yang sering dikaitkan dengan hal-hal gaib.  Pada tanggal 25 November 2005 keris ditetapkan sebagai karya agung budaya dunia oleh UNESCO.

4. Angklung (2010)

Angklung, alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Bunyi khas dari angklung dapat tercipta ketiaka alat music tersebut digoyangkan. Pada 2010, UNESCO mengakui angklung sebagai warisan budaya dunia, memperkuat posisinya sebagai bagian penting dari kebudayaan Indonesia. Angklung sering kali digunakan dalam berbagai acara penting, baik di tingkat nasional maupun internasional, memperkenalkan suara khas Nusantara ke dunia luar.

Cek Artikel:  Optimalkan Kompetensi Guru Konseling untuk Cegah Kekerasan di Lingkungan Sekolah

Baca juga : Hari Batik Nasional 2023 : Sejarah, Asal-usul, dan Jenis

5. Noken Papua (2012)

Dari ujung timur Indonesia, Noken menjadi bukti keunikan budaya Papua. Tas anyaman khas Papua ini dibuat dari serat alami dan digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari, seperti membawa hasil bumi, barang-barang, bahkan bayi. UNESCO mengakui Noken sebagai warisan budaya dunia pada 2012, mengangkat budaya Papua ke panggung internasional dan memperlihatkan keragaman yang dimiliki Indonesia.

6. Tari Saman (2011)

Tari Saman dari Aceh, adalah salah satu tarian tradisional yang memukau di Indonesia. Dikenal dengan gerakannya yang cepat dan ritmis, Tari Saman merupakan ekspresi kekompakan dan keharmonisan kelompok. Tari ini biasanya ditampilkan dalam upacara adat dan acara keagamaan. Pada 2011, UNESCO mengakui Tari Saman sebagai warisan budaya takbenda.

Cek Artikel:  Tuberkolusis hingga Rokok, Masalah Kesehatan Paru Harus Mendapat Perhatian Spesifik dari Pemerintah Mendatang

7. Pinisi (2017)

Kapal tradisional Pinisi dari Sulawesi Selatan adalah simbol keahlian maritim masyarakat Bugis-Makassar yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Kapal yang megah ini digunakan untuk pelayaran jarak jauh. Pada 7 Desember 2017, UNESCO mengakui Pinisi sebagai warisan budaya takbenda dunia. 

7. Pantun (2020)

Pantun, bentuk puisi tradisional yang dikenal dengan rima khas dan makna filosofisnya, merupakan warisan sastra lisan yang telah lama melekat dalam kehidupan masyarakat Melayu, termasuk Indonesia. Pantun tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan nasehat, kritik, dan nilai-nilai sosial. Pengakuan pantun oleh UNESCO pada 2020 sebagai warisan budaya takbenda.

Pengakuan UNESCO atas warisan budaya Indonesia bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab besar untuk melestarikannya. Warisan ini bukan hanya milik generasi saat ini, tetapi juga amanah yang harus dijaga bagi generasi mendatang. (Z-3)

 

Mungkin Anda Menyukai