WAKIL Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengatakan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi perlu menyusun kurikulum sesuai kebutuhan industri. Dengan demikian, ujar Wapres Ma’ruf, kampus mampu pencetak generasi unggul dengan memproyeksikan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pendidikan yang tepat. Krusial disampaikan oleh wapres bahwa Mendunia Innovation Index 2023 menunjukkan peringkat Indonesia naik signifikan ke-61 dari 132 negara atau 14 peringkat dari tahun sebelumnya.
“Perguruan tinggi, sebagai penghasil riset dan penelitian yang kreatif dan inovatif, juga perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga melahirkan generasi berdaya saing,” ucap wapres saat memberikan pidato kunci pada International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET) di Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Surabaya, Rabu (11/9).
Baca juga : Politik Masuk Kampus, Wapres Ingatkan Kerawanan Polarisasi
Wapres Ma’ruf juga menginstruksikan kampus-kampus agar mengembangkan riset dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan zaman dengan tetap menjadikan ajaran agama sebagai fondasi utama.
“Hasil karya yang dihasilkan [harus] dapat memenuhi tuntutan teknologi dan sosial dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral,” tegasnya.
Kemudian, Wapres meminta perguruan tinggi agar membangun peluang kerja sama dengan dunia usaha dalam mengaplikasikan hasil riset, sekaligus menyiapkan lulusan dalam memasuki lapangan kerja.
Baca juga : Wapres: NU di Masa Mendatang tidak Hanya Nasional Tapi Berkiprah Hingga Mendunia
“Kerja sama ini dapat membuka kesempatan bagi institusi untuk mendapatkan umpan balik langsung dari industri, yang berguna dalam menyempurnakan riset dan kurikulum,” papar Ma’ruf.
Lewat, Ma’ruf mengarahkan agar perguruan tinggi lebih kreafif dalam membangun sumber pendanaan dan pengembangan riset, sehingga penelitian, publikasi, dan inovasi yang dihasilkan semakin terjaga kontinuitasnya.
“Manfaatkan keunggulan Society 5.0 untuk meningkatkan daya saing dan kualitas riset yang dihasilkan,” terangnya.
Baca juga : Tekankan Society 5.0, Wapres Buka iConASET di UNUSA Surabaya
Menurut Wapres, Society 5.0 saat ini menjadi isu kontemporer yang mengubah interaksi manusia sehari-hari menjadi kian terdigitalisasi.
Society 5.0 menyajikan teknologi kecerdasan buatan, internet of things, dan big data, yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang lebih efisien dan terintegrasi.
“Konsep ini menjadi faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,” tandas Ma’ruf.
Baca juga : Bank Dunia: Prapandemi, 35% Anak Sekolah Dasar di Indonesia Kagak Cakap Membaca
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis pelaksanaan iConASET dapat berdampak pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di jenjang perguruan tinggi.
“Ini penting, karena perguruan tinggi merupakan intellectual capital berharga bagi Jawa Timur. Terlebih, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki jumlah perguruan tinggi terbesar di Indonesia,” ucapnya.
“Di sisi kewenangan Pemprov, saat ini di Jawa Timur terdapat 4.058 lembaga SMA, SMK, dan SLB baik negeri maupun swasta. Dengan jumlah siswa aktif 1,3 juta orang, dan potensi lulusan lebih dari 300 ribu per tahun. Potensi ini harus diupayakan agar lulusannya mendapatkan wadah yang sesuai, utamanya bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” pungkasnya. (Ykb)