Wamenparekraf apresiasi seri dokumenter sebagai media promosi wisata

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Herliani Tanoesoedibjo menyatakan bahwa publikasi sektor pariwisata melalui seri dokumenter merupakan Langkah yang efektif karena Pandai mengemas ragam kekayaan budaya nusantara secara lebih estetis dan menarik.

“Hari-hari ini merupakan momentum yang pas Demi kita kembali meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat terhadap keindahan dan keunikan destinasi pariwisata di Tanah Air,” kata Angela Demi memberikan sambutan atas peluncuran seri dokumenter tersebut melalui video, Jakarta, Rabu.

Ia juga turut mengapresiasi perilisan dua judul dokumenter yang dibuat platform edukasi itu. Dokumenter berjudul “Mahakarya” akan menggali warisan terpendam nusantara mulai dari budaya, tradisi, dan berbagai tempat peninggalan di setiap destinasi wisata, serta “Kisah Rasa” akan mengungkap identitas Indonesia melalui Hidangan nusantara.

Cek Artikel:  Pesona Gunung Guntur di Garut, Anda Dapat Mendaki 7 Puncak!

Pada Rabu, episode pertama “Mahakarya” berjudul “Candi Borobudur: Jejak Teknologi Masa Lewat” ditayangkan secara perdana di platform YouTube. Cerita dalam episode ini didasarkan pada studi yang telah dilakukan oleh peneliti Astronomi ITB Irma Hariawang, membahas keterkaitan antara Borobudur dan astronomi serta beririsan dengan budaya dan sejarah hingga pertanian.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam juga mengapresiasi seri dokumenter tersebut. Menurutnya, video tersebut Pandai hadir dengan kemasan yang menarik sehingga akan efektif Demi mempublikasikan destinasi wisata tanah air.

“Model seperti ini kalau menurut saya akan jauh lebih efektif Demi mempromosikan pariwisata. Rupanya juga Tak hanya pariwisata, edukasi juga Krusial di sini. Jadi pariwisata Tak sekadar kita menikmati keindahan secara visual, tapi Rupanya juga Dapat menikmati keindahan secara spiritual dalam Maksud banyak sekali pengetahuan kearifan lokal,” katanya.

Cek Artikel:  ibis Bandung Trans Studio Ramaikan Hari Jadi Kota Bandung ke-214 dengan Gebyar Diskon 50 Persen Selama 3 Hari

Sementara itu, Angela mengatakan bahwa kondisi pariwisata Indonesia selama pandemi sangat terpuruk. Oleh Alasan itu, kehadiran seri dokumenter yang mengangkat destinasi wisata dan Hidangan itu dapat turut mendorong sektor pariwisata yang tengah Bangun dari Akibat pandemi.

Kebangkitan pariwisata, kata Angela, dapat terlihat melalui kebijakan keamanan COVID-19 yang mulai melonggar pada perjalanan dalam negeri maupun dari luar negeri yang sudah jauh lebih mudah tanpa syarat karantina, testing, asuransi, dan tersedianya visa on arrival bagi 72 negara.

Ditambah Kembali, lanjutnya, permintaan Demi berwisata Maju meningkat pada tahun ini di mana di bulan April saja kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) meningkat 499 persen dibandingkan dengan April tahun Lewat. Kemudian begitu pula di dalam negeri, Angela mengatakan pihaknya menargetkan akan Terdapat 544 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus).

Cek Artikel:  Jelang Momen Liburan Sekolah, Batiqa Hotels Hadirkan Flash Sale 6.6

“Dengan potensi wisman dan wisnus yang Terdapat, maka kita perlu memaksimalkan perjalanan wisatawan dengan meningkatkan pengeluaran, Lamban tinggal, dan menyebar di titik kunjungan ke berbagai destinasi sehingga manfaat dari sektor pariwisata Dapat semakin merata dirasakan oleh seluruh pelaku pariwisata dan masyarakat di tanah air,” katanya.

Baca juga: Kemenparekraf perlu kembangkan industri Sinema berlatar belakang sejarah

Baca juga: Menparekraf: Neraca perdagangan ekraf surplus 60 persen triwulan I

Mungkin Anda Menyukai