Wamendes Tekankan Krusialnya SDM Desa Punyai Kreativitas dan Penemuan

Wamendes Tekankan Pentingnya SDM Desa Miliki Kreativitas dan Inovasi
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Paiman Raharjo .(Antara)

 

WAKIL Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) desa agar memiliki kreativitas dan inovasi sehingga mampu mengembangkan desanya menjadi lebih maju dan mandiri.

“Paling penting di sini adalah bagaimana sinergi dari SDM desa ini. Kalau SDM itu sudah memiliki kreativitas, inovatif, ide, maka apapun yang ada di desa itu bisa dikembangkan, kata Paiman dalam Perhimpunan Merdeka Barat 9 (FMB9) yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (7/10).

Baca juga : KTB Gelar Fuso National Dealer Contest 2024

Dalam rangka menciptakan desa yang maju dan mandiri, Paiman mengatakan bahwa kualitas SDM desa harus ditingkatkan untuk melahirkan pemimpin yang memiliki cita-cita hebat. Dalam hal ini, ujar dia, pemerintah juga telah mengadakan berbagai pelatihan untuk mendorong SDM desa berkualitas.

Cek Artikel:  Pameran E-Commerce China-Indonesia di Kemayoran Formal Dibuka

Belum lama ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membawa 12 orang kepala desa dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melakukan Benchmarking Study ke Tiongkok.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Kemendes PDTT bekerja sama dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta dengan penyelenggara Kementerian Pertanian dan Urusan Perdesaan Tiongkok.

Baca juga : Pemerintah Sosialisasikan Kompetensi SDM Pengendalian Karhutla

Paiman mengatakan, kepala desa yang terpilih untuk mengikuti Benchmarking Study ke Tiongkok dipilih berdasarkan prestasi mereka. Selama hampir tiga pekan di Tiongkok, para kepala desa mempelajari berbagai ilmu dalam pembangunan desa di negara tersebut seperti pembangunan infrastruktur dan pertanian.

“Cita-cita kami, dengan kita memberikan sebuah kesempatan untuk belajar atau training di Tiongkok, itu bisa memberi sebuah kekuatan bagi para kepala desa. Juga nanti bisa memberikan pemahaman kepada para petani dan BUMDes bahwa di sana pengelolaannya seperti ini,” jelas Paiman.

Cek Artikel:  Disuruh Jokowi, Indonesia Percepat Aksesi CP-TPP

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan para kepala desa mendapatkan wawasan yang luas serta bisa menularkan dan menerapkan praktik baik di desanya. Di samping itu, Benchmarking Study ke Tiongkok ini juga mendorong para kepala daerah untuk berani keluar dari zona nyaman dan memantik kreativitas baru dalam pelaksanaan pembangunan desa.

Baca juga : Kekurangan SDM, Sandiaga: Indonesia Butuh 600 Ribu Bakat Digital Baru per Mengertin

Sebagai informasi, Kemendes PDTT mencatat jumlah desa mandiri bertambah sebanyak 17.029 desa, dari semula 174 desa pada 2015 menjadi 17.203 desa per 7 Oktober 2024.

Selain desa mandiri, status desa lainnya juga mengalami peningkatan dalam hampir 10 tahun terakhir. Jumlah status desa maju kini menjadi 23.063 desa, dari semula 3.608 desa pada 2015. Kemudian jumlah desa berkembang menjadi 24.532 desa, dari semula 3.608 desa pada 2015.

Cek Artikel:  BI Deflasi Agustus 2024 Lagi sesuai Sasaran

Status desa tertinggal serta desa sangat tertinggal juga menurun. Begitu ini tercatat sebanyak 6.100 desa tertinggal, menurun dari semula 33.592 desa tertinggal pada 2015 serta 4.363 desa sangat tertinggal pada 2024 dari sebelumnya 13.453 desa sangat tertinggal pada 2015.

Menurut Paiman, peningkatan jumlah desa mandiri merupakan efek signifikan dari pengucuran Biaya Desa sejak tahun 2015 yang didukung dengan adanya Undang-Undang (UU) Nomor 6 Mengertin 2014 tentang Desa. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp609,68 triliun melalui APBN untuk pengembangan ekonomi desa sepanjang 2015 hingga 2024. (Ant/N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai