Wall Street Melonjak, Terdorong Data Inflasi AS

Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock

New York: Saham-saham AS melonjak pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong oleh Keuntungan bank yang kuat dan data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan.

 

Melansir Xinhua, Kamis, 16 Januari 2025, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 703,27 poin, atau 1,65 persen, menjadi 43.221,55. Indeks S&P 500 bertambah 107,00 poin, atau 1,83 persen, menjadi 5.949,91. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 466,84 poin, atau 2,45 persen, menjadi 19.511,23.

 

Sepuluh dari 11 sektor Penting S&P 500 berakhir dalam Area hijau, dengan sektor consumer discretionary dan layanan komunikasi memimpin kenaikan dengan masing-masing naik 3,02 persen dan 2,66 persen. Sementara itu, sektor bahan pokok konsumen melawan tren dengan kehilangan 0,09 persen.

Cek Artikel:  PLN Nusantara Power Pamerkan Hasil karya Bisnis di Electricity Connect 2024

 

Laporan indeks harga konsumen (IHK) AS Demi Desember 2024 mengungkapkan inflasi inti, yang Kagak termasuk harga makanan dan Kekuatan, naik 3,2 persen dari tahun ke tahun. Nomor itu sedikit di Dasar ekspektasi ekonom sebesar 3,3 persen dan lebih rendah dari Nomor bulan sebelumnya.

 

Sementara itu, inflasi Lazim meningkat 2,9 persen dalam basis 12 bulan, sesuai dengan perkiraan dan menunjukkan kemajuan dalam upaya Fed Demi mengelola tekanan harga.
 


Ilustrasi Wall Street. Foto: Freepik

 

“Pasar bernapas lega karena pengukur inflasi berturut-turut, PPI (indeks harga produsen) kemarin dan IHK pagi ini, sedikit di Dasar ekspektasi,” kata Kepala Produk Sekuritas dan Manajer Portofolio Janus Henderson Investors, John Kerschner.

Cek Artikel:  Harga Emas Turun Rp5.000 pada Senin 14 Oktober 2024

 

“Mungkin yang paling Krusial, Nomor CPI hari ini menghapus kenaikan Spesies Kembang tambahan, yang telah diperkirakan oleh beberapa pelaku pasar secara prematur,” tutur dia.

 

Data inflasi berdampak langsung pada pasar obligasi AS, dengan imbal hasil Treasury 10 tahun turun tajam menjadi 4,653 persen pada pukul 16:15 WIB.

 

Penurunan imbal hasil mendorong kenaikan saham-saham

 

Penurunan imbal hasil ini mendorong kenaikan saham-saham, seperti Tesla dan Nvidia masing-masing naik Sekeliling delapan persen dan 3,37 persen. Para investor menyesuaikan ekspektasi mereka Demi kenaikan Spesies Kembang di masa depan.

 

Musim laporan keuangan kuartal keempat juga dimulai dengan catatan yang kuat, dengan bank-bank besar memberikan hasil yang Mengungguli Taksiran Wall Street.

Cek Artikel:  Disebut Emas Digital, Bitcoin Cetak Harga Tertinggi Tengah

 

JPMorgan Chase melaporkan Keuntungan per saham dan pendapatan yang lebih Bagus dari perkiraan. Hal itu Membikin sahamnya naik Nyaris dua persen.

 

Goldman Sachs membukukan hasil Keuntungan dan pendapatan yang solid, mendorong sahamnya naik 6,02 persen. Wells Fargo Menyaksikan sahamnya naik 6,62 persen setelah memberikan panduan optimistis pendapatan Kembang Kudus dapat tumbuh satu persen hingga tiga persen pada 2025. Citigroup juga Membikin para investor terkesan, dengan sahamnya naik 6,49 persen setelah melampaui ekspektasi kuartal keempat.

Mungkin Anda Menyukai