Walhi Jabar Dorong Kesadaran Politik akan Pentingnya Kawasan Konservasi

Walhi Jabar Dorong Kesadaran Politik akan Pentingnya Kawasan Konservasi
Ilustrasi(Dok Walhi Jabar)

MEMPERINGATI hari pohon sedunia, Anggota Kampung Jayasena, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, melaksanakan aksi penanaman 1.000 pohon sebagai langkah Konkret dalam menjaga lingkungan agar tetap sehat, asri, hijau dengan melibatkan berbagai pihak.

Kepala Desa Mekarjaya, Dedi Setiawan, pihaknya mengapresiasi penanaman pohon yang dilakukan Anggota Kampung Jayasena, Padepokan Tri Capek Jayasena, yang dipimpin oleh Abah Jaya, sangat bermanfaat. Karena, aksi yang dilakukan Demi menjaga lingkungan terutama di musim hujan sekarang ini dapat menekan potensi bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir mengingat Daerah tersebut lahannya krisis.

“Desa kami sering mengalami tanah longsor Demi musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Penanaman pohon ini adalah upaya Demi mengurangi risiko bencana dan Bukan hanya memperbaiki kualitas lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya Demi lebih Acuh terhadap pelestarian alam,” katanya, Sabtu (23/11/2024).

Cek Artikel:  IDAI Vaksinasi Cacar Air dan Penyakit Gondongan pada Anak Belum Masuk dalam Program Imunisasi Nasional

Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan Perhimpunan Komunikasi Kader Konservaksi Indonesia (FK3I), Dedi Kurniawan mengatakan, peringati hari pohon se dunia yang bersamaan dengan Jambore Kader Konservasi Jabar ini dilakukan di Blok Publik TWA Cimanggu pada Jumat-Minggu (22-24/11) tepatnya berada di dalam koperasi badami alam lestari Sekeliling kawasan Bandung Selatan.

“Momentum tahun politik 2024, Perhimpunan Komunikasi Kader Konservaksi Indonesia Menyantap Bukan satupun para calon kepala Wali Kota, Bupati, Gubernur yang mempunyai konsen terutama terhadap isu lingkungan dan deforestasi. Karena, dari tahun ke tahun Demi kawasan makin rusak tak Pandai diselamatkan kecuali pemerintah Pandai melakukan upaya tegas pembongkaran bangunan liar, mencabut ijin bermasah dan moratorium pembangunan,” katanya.

Cek Artikel:  Luhut NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah

Dedi mengatakan, Jambore yang dilakukannya kepada pemilih pemula yang dilakukan selama ini menghadirkan Wahana lingkungan hidup Indonesia (Walhi), Aliansi bangun pohon, Golongan pecinta alam, masyarakat kawasan dan mereka melakukan edukasi, praktek serta pngamatan burung, penanahan pohon, Bersih-Bersih kawasan. Tetapi, pendidikan bagi para pemilih permula kegiatan yang dilakukannya Demi berhati hati agar Bukan terjebak janji politik.

“Jambore yang dilakukan Demi mendorong kesadaran politik akan pentingnya kawasan Konservasi dan hal yang Krusial menyoroti isu sampah dan kami berkomitmen membangun hutan dengan skema wali kawasan supaya  pemerintah melakukan deklarasikan supaya adanya aik pembangunan wisata termasuk upaya advokasi dan kampanye supaya adanya kegiatan nyala pemulihan kawasan, edukasi,” paparnya. (H-2)

Cek Artikel:  Ini Tanggapan Kemenag Atas Rekomendasi dari Pansus Haji

Mungkin Anda Menyukai