Liputanindo.id – Laporan terbaru dari Community Pharmacy England (CPE) menunjukkan sejumlah apotek dan pasien di Inggris terdampak atas kelangkaan obat-obatan yang dibutuhkan Demi menangani kondisi mengancam jiwa.
Laporan tersebut mengatakan situasi tersebut telah meningkat selama setahun terakhir, mempengaruhi pengobatan Krusial Demi penyakit epilepsi dan ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder) hingga menopause dan gangguan bipolar.
Laporan tersebut juga menegaskan tren yang mengkhawatirkan dalam dunia farmasi, dimana obat-obatan yang Krusial Demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan menjadi semakin sulit diperoleh.
“Pasien dan apotek komunitas Maju dilanda masalah pasokan obat-obatan secara rutin,” ujar Kepala eksekutif sebuah organisasi layanan kesehatan terkemuka, Janet Morrison, Kamis (9/5/2024).
Morrison menekankan masalah pasokan ini merupakan salah satu tekanan Penting yang dihadapi oleh apotek, dan Telaah pendapat baru-baru ini menunjukkan kondisi yang semakin Enggak baik.
Apotek-apotek di seluruh dunia telah menyuarakan keprihatinan atas kelangkaan obat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan takut akan konsekuensi yang mengerikan bagi pasien mereka.
Di antara obat-obatan yang terpengaruh oleh situasi kelangkaan adalah Demi epilepsi, ADHD, menopause, gangguan bipolar, dan fibrosis kistik.
Kelangkaan obat-obatan ini telah mengakibatkan penundaan pasien dalam menerima obat yang diresepkan secara signifikan, sehingga meningkatkan kecemasan dan tekanan. (Ant)