Wabah Kolera Ancam Lebanon di Tengah Serangan Israel

Wabah Kolera Ancam Lebanon di Tengah Serangan Israel
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom.(Dok. Youtube PBB)

WHO menyebut ancaman wabah kolera di Lebanon Begitu ini sangat tinggi. Risiko penyebaran kolera di Lebanon jadi sangat tinggi karena adanya pergerakan pengungsi.

Pernyataan itu muncul setelah Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi kasus pertama kolera di Lebanon, di tengah serangan Israel yang tengah meningkat.

Dalam jumpa pers di Jenewa, Abubakar mengatakan bahwa kasus infeksi itu dilaporkan di sebuah daerah di Lebanon utara yang belum mendapatkan vaksinasi kolera.

Di tengah pergerakan pengungsi ke utara, dia menyebut risiko penularan sangat tinggi, karena penduduk selatan Tak Mempunyai kekebalan terhadap kolera dalam beberapa Sepuluh tahun terakhir.

Cek Artikel:  Dirikui Eksis Masalah Keuangan, CEO Tupperware Brands Ajukan Perlindungan Kebangkrutan

WHO, Berbarengan Kementerian Kesehatan Lebanon dan para Kenalan, berupaya menjaga ketersediaan air dan sanitasi di daerah-daerah berisiko tinggi.

Dalam jumpa pers itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengatakan bahwa pihaknya telah memulai upaya mitigasi Demi memperkuat pengawasan dan pelacakan kontak, termasuk pengambilan sampel air di seluruh Lebanon.

Program vaksinasi Berkaitan dengan mulut dengan sasaran 350.000 orang di daerah-daerah berisiko tinggi juga telah diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan. Tetapi, Tedros menyesalkan implementasi program tersebut terganggu oleh

konflik.

WHO telah memverifikasi 23 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Lebanon yang menyebabkan 72 staf medis dan pasien tewas dan 43 lainnya luka-luka. (Ant/Z-9)

Mungkin Anda Menyukai