[VLOG] Review Impresi Pertama Honda DAX 125 di #GIIAS2022

liputanindo.com – Seperti kita ketahui Berbarengan Astra Honda Motor beberapa hari yang Lewat telah Formal merilis varian baru Honda Dax ST 125 Seharga 81,75 Juta rupiah OTR Jakarta Demi menemani Jajaran Produk Motor Ikonik berkubikasi Mungil mereka setelah Honda C125 Supercub, Honda Monkey Z125, dan Honda CT125. Nah Di hari pertama GIIAS 2022 liputanindo berkesempatan Menyantap secara langsung Sosok Motor dengan mata kepala sendiri Demi mencoba mereviewnya secara fisik Demi sobat sekalian pembaca liputanindo.

Secara Mendunia Keputusan Honda Demi menghidupkan kembali Dax datang setelah kesuksesan mini-bike MSX125 Grom dan Monkey 125 yang baru dikembangkan menggabungkan mesin Grom dengan tampilan klasik yang berasal dari produk heritage Honda dari Sebelah abad yang Lewat.  Sejarah Dax dimulai pada tahun 1967 dan pengenalan Z50M Monkey. Seperti Juga Dax awal, Dax 125 menggunakan rangka backbone semi-Monokoq yang terbuat dari pelat logam Press yang Bisa menampung tangki bahan bakar di bagian belakangnya dikombinasikan dengan serta kopling sentrifugal.

Cek Artikel:  Formal : AHM Datangkan Honda NSF100 Demi Pembalap U-14

Secara Lumrah Kalau dilihat dari harganya, Dax 125 Bisa dibilang sejajar dengan harga dari Supersport premium seprapat liter Honda CBR250RR . . . Tetapi Karena mesinnya adalah mesin Lumrah 125 cc, Maka spek performa mesinnya ya tentu Enggak Bisa di samakan dengan CBR250RR. Sebagai catatan ST125 mencapai tenaga puncak 9,25hp pada 7000rpm. Nomor-Nomor tersebut secara Lumrah berada dalam jarak dekat dengan Grom, Monkey, dan Super Cub 125, yang pada dasarnya Mempunyai mesin yang sama, meskipun Demi Komparasi, daya 9,25hp, Dax identik dengan Monkey tetapi secara Lumrah Mempunyai jenis kopling yang berbeda dimana dax Menganut kopling Semi-Mekanis dengan 4 kecepatan.

Dalam hal dimensi, Eksis sedikit perbedaan antara Dax dan Monkey. Dax lebih panjang dengan Panjang 1760mm dibandingkan 1710mm Monkey dan hal ini dikarenaka juga karena kursinya yang lebih panjang.  Dax Mempunyai rake 24,9 derajat dan Trail 84mm, Sementara Monket Mempunyai rake 25 derajat dan Trail 82mm. Dengan Bobot 107kg basah, Dax 3kg lebih berat dari Monkey . . . pas liputanindo cobain ergonominya secara statik sih, secara Lumrah mirip Monkey 125 sob . . . liputanindo dengan jangkauan kaki 75 cm Jernih Lagi jinjit euuy

Cek Artikel:  KMI Rilis teaser ZX Baru . . . tebakan liputanindo . . Ninja ZX-4R?

Spesifikasi suspensi juga mirip dengan Monkey, dengan garpu Up Side downdi depan dan shock ganda di belakang, sementara Dax meminjam velg lima palang Grom/ MSX125, bukan desain palang 10 Monkey Meski Lagi menggunakan sama sama velg 12 inci dengan lebar yang sama. Biar Ukuran rim sama, Dax Mempunyai ban profil dinding Ban 70  yang sedikit lebih rendah daripada profil dinding ban 80 Monkey.

Tanpa tangki terpisah seperti Monkey, kapasitas bahan bakar Dax agak lebih kecil yakni 3,8 liter dibandingkan dengan 5,6 liter Monkey. Berbeda dengan Honda Monkey yang ber-jok tunggal, Dax juga menawarkan Jok model tandem yang Bisa dipakai Demi penumpang, dengan pegangan krom di belakang kursinya yang relatif panjang.

Cek Artikel:  17 Mesin Honda NSF250RW JuniorGP Dicuri di Valencia

Mengenai Pengereman, Seperti Juga pada Monkey, Dax 125 menggunakan rem cakram di kedua rodanya. Di bagian depan Eksis cakram tunggal 220mm dengan kaliper dua piston, sedangkan bagian belakang Mempunyai cakram 190mm. ABS Single channelnya menggunakan sistem berbasis IMU yang sama yang memulai debutnya pada Honda Monkey.

Dax 125 memang Mempunyai IMU (unit pengukuran inersia), tetapi itu Enggak berarti Dax Mempunyai semacam pengukuran gerakan enam axis , Cornering ABS atau TC yang sering dimanfaatkan oleh superbike modern. Sebaliknya, IMU hanya memantau perilaku motor membantu mencegah roda belakang terangkat Begitu pengendara menginjak rem dengan keras; seperti Monkey, Dax Mempunyai jarak sumbu roda yang pendek dan pusat gravitasi yang tinggi, dan IMU dihadirkan di sana Demi mencegah  Stopie yang disebabkan dua hal di atas

Taufik of BuitenZorg | @liputanindo

Mungkin Anda Menyukai