[ VLOG ] Review berkomuter Yamaha Gear 125 MY2021 . . . enteng ditekuk dan Irit !

liputanindo.com – Yamaha Gear 125, Buat Yamaha Indonesia sepertinya bukan hanya sebuah produk baru Normal. Menurut kami Skutik ini adalah sebuah Bentuk dari betapa mereka sangat berniat move-on dari Brand MIO yang merupakan brand pionir dan awal di segmen Skutik entry level Jepang. Yamaha sepertinya sudah sangt bertekat sedikit demi sedikit meninggalkan mio di belakang secara mungkin Eksis beberapa Image yang sulit dilepas oleh publik dari mio ini.

 

Segala Macam-macam sudah dilakukan Buat mendongkrak mio mulai dari menghadirkan Teknologi YMJet FI Tiba Meningkatkan Kubikasi jauh lebih besar 125 cc dengan stop start yang juga sistemnya lumayan anti-mainstream. Enough is Enough, Brand mio sulit terdongkrak dan ini adalah saatnya Buat Move On jelang 2021. Hadirlah Gear yang walaupun sudah Niscaya membawa Asa baru walaupun memang konsekuensinya adalah Yamaha Butuh memulai menyemai benih Image dari awal. Paling Bukan Eksis kesempatan Buat Dapat men-create Image positif dari Brand baru dibandingkan Membongkar kerak Image Pelan dari Mio. Irit, Lincah, Fungsional, kecang you name it . . Kalah start adalah sebuah kepastian, Tetapi strategi ini disinyalir Dapat memberikan ruang bagi Yamaha berkreasi lebih.

Membuang Jauh jauh beberapa Presepsi yang Bukan bagus mengenai Mio dan mencoba Move On Dengan Brand Baru tentu butuh pembuktian di lapangan mengenai perbaikan ini. Publik dipastikan menunggu apakah Produk Baru sesuai yang dipresepsikan yakni membuang Presepsi negatif dari produk Pelan ? Dan menurut liputanindo Yamaha cukup memperlihatkan Niat Move-On mereka ini. Impresi 1 km pertama Demi liputanindo Guna Motor ini adalah . . Asli Eksis banyak perbedaan signifikkan dari handling Demi menggunakan Gear 125 dibandingkan Mio 125 series sebelumnya . . Bahkan dengan Mio S sendiri yang secara Body mungkin 11-12 dengan Gear 125 ini.

Cek Artikel:  Update Yamaha Lexi diperkirakan rilis pekan ke-3 Januari 2024

Beberapa meter pertama naik di atas Gear 125 sudah terasa bahwa Gear 125 ini sudah membuang Ciri khas perasaan atau Nuansa Demi nyemplak mio. Terasa sedikit lebih ‘besar’, Mungkin Mirip perasaan yang diperoleh Demi naik Mio S. Bodynya lebih besar, seatnya lebih luas dibandingkan Demi dulu Naik mio, perasaan yang Tiba sekarang ini terngiang adalah Bodynya lebih terasa mungil. Tetapi berubahnya Nuasa ini Bukan serta merta Membangun Perasaan Naik Gear 125 sudah kayak naik Lexi misalnya . . Lagi terasa Nuansa Motor/ skuter kecil-nya koq. Dan ini Krusial menurut kami Menonton pangsa pasar yang dibidik oleh varian ini tetaplah Segmen entry level.

Nuansa skutik entry level yang sedikit lebih besar dan gagah ini Rupanya Lagi dibarengi oleh handlingnya yang super duper ringan dan sangat mudah ditekuk. Yes Asli Mudah ditekuk, dan ini kami coba tanyakan ke beberapa siswi (putri)  SMA yang notebene mrupakan rider riders pemula soal Motor skutik. Mereka menyatakan gear 125 ini enteng banget? Yes pemilihan kombinasi Kata yang ‘ enteng banget ‘ ini setelah kami telusuri lebih ke handlingnya yang ringan jadi mungkin lebih tepatnya ‘ enteng dalam bermanuver ‘ . . .

Cek Artikel:  Tak Sempat ke Bengkel, Layanan Home Service Bikin Mobil makin Kinclong

liputanindo mencoba menyelidiki kenapa Gear 125 Dapat terasa enteng oleh mereka? secara fakta Nggak ketemu juga, Tetapi diperkirakan Eksis resep Sudut rake yang dibuat Bukan terlalu Centang pada headstock dari Gear 125 ini. Dan memang salah satu Pengaruh Instan yang diperoleh pada sudut Rake Kecil adalah Nuansa ringannya handling Motor.

Perubahan signifikan pada Mesin yang liputanindo rasakan bukan berada pada Feel Performanya. Dengan mengadopsi Ruang bakar berdimensi sama dengan Mio 125 series sebelumnya yakni Bore x Stroke 52,4 x 57,9 mm, Gear 125 menghadirkan rasa bejekan Throttle yang Bukan banyak berubah dan berbeda dibandingkand engan Mio 125 dan Freego. Mesin yang menghasilkan tenaga Maksimum 7,0 kW / 8000 rpm ini sebenarnya sama dengan mesin yang Guna Freego . .

Tetapi Gear 125 terasa lebih ringan dalam hal Bobot dan Juga Handling dibandingkan Freego karena secara Lumrah Roda roda depan yang lebih kecil jelasmemberikan potensi  manuver lebih sigap. Sementara Freego menawarkan Kestabilan Menikung yang lebih sip dari Gear 125 disebabkan Contact path di Ban lebih besar Demi menikung miring.

Salah satu perubahan yang juga cukup dirasakan liputanindo lebih Bagus dari Gear 125 adalah respon dari suspensi belakangnya yang lebih Bagus dari Mio 125 Series. Bagus Pre-load maupun reboundnya terasa lebih pas Bagus Buat riding sendirian maupun berboncengan. Tetapi begitu Buat suspensi depan sepertinya butuh beberapa upaya Penilaian Tengah mengenai entah koefesien pegas, bahan, Volume Oli shock atau Hal lain Buat Membangun respon reboundnya Dapat lebih lembut dari Produk Gear 125 S yang kami coba.

Cek Artikel:  Inilah Line Up Astra Honda Racing Team (AHRT) musim 2020

Rem Yamaha Gear 125 juga menawarkan keseimbangan antara performa dan kemampuan. Tenaga pengereman boleh dibilang Cukup Buat menghentikan atau mengurangi kecepatan Gear 125 yang berbobot 96 kg ini dengan Segera bahkan dalam situasi berkendara yang agresif dan panik. Yang Dapat liputanindo rasakan adalah Tetapi gigitan kaliper ke piringan cakram awalnya terasa lembut Tetapi progresif dan ini juga cukup Strategis Buat menanamkan kepercayaan pada pengendara yang lebih baru.

Bagaimana soal Keiritan Konsumsi bahan bakar Gear 125. Ini Jernih sangat Krusial Buat Gear 125. Pada sebuah ekspesrimen kecil Pengetesan Full to Full yang sempat liputanindo coba membuahkan hasil Sekeliling 63,21 km/liter buat Yamaha Gear 125 ini . . . ini Jernih mengagetkan dan Membangun liputanindo kepo Ingin mencoba sekali Tengah dengan metoda ‘ How far Can You Go with 1 L Of Petrol ‘ . . ahhh pembenaman Smart Motor generator di mesin baru ini Rupanya memang punya Pengaruh bagus ya? Next Time deh kalau lebih leluasa  . . Buat sementara itu dulu hasil review sederhana dari Kami mengenai Gear 125, After All memang terasa banget Niat Yamaha Buat Move On dan berubah Pada produk ini . . silahkan dikunyah kunyah.

Taufik of BuitenZorg | @liputanindo

 

Mungkin Anda Menyukai