Vladimir Putin Sebut Konflik Ukraina ‘Berbeda’ dengan Palestina

Liputanindo.id JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, konflik di Ukraina “Kagak seperti” apa yang terjadi di Jalur Gaza, yang dilanda serangan Israel selama lebih dari dua bulan.

“Kami baru saja membicarakan situasinya … terkait dengan krisis Ukraina. Tetapi Anda, dan Segala orang yang hadir di sini, dan di seluruh dunia melihatnya. Lihatlah operasi militer Tertentu (di Ukraina) dan apa yang terjadi di Gaza dan rasakan perbedaannya. Kagak Eksis yang seperti ini di Ukraina,” kata Putin dalam konferensi pers tahunan yang disiarkan televisi di Moskow, dikutip Jumat (15/12/2023).

Baca Juga:
Mahkamah Global Perintah Israel Hentikan Serangan, Netanyahu Rapat Darurat

Putin melanjutkan dengan mengatakan kejadian di Jalur Gaza merupakan sebuah “bencana”, merujuk pada komentar Sekjen PBB Antonio Guterres, yang mengatakan Distrik tersebut menjadi “pemakaman terbesar bagi anak-anak di dunia.”

Cek Artikel:  KPK Sita Rumah Rp5,5 Miliar Bupati Labuhan Batu Nonaktif Erik Adtrada

“Ini adalah penilaian yang obyektif, (dari) apa yang Dapat saya katakan di sini,” kata Putin.

Putin juga mengatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memainkan peran Istimewa dalam menyelesaikan situasi di Gaza.

“Dia, tentu saja, adalah salah satu pemimpin komunitas Global yang Meletakkan perhatian pada tragedi ini dan melakukan segalanya Demi memastikan situasi berubah menjadi lebih Berkualitas guna menciptakan kondisi perdamaian jangka panjang,” tambah Putin, dikutip dari Antara.

Israel telah membom Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan melakukan serangan serangan darat setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Setidaknya 18.608 Penduduk Palestina tewas dan 50.594 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak Begitu itu, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Cek Artikel:  3.493 Personel Gabungan Bakal Amankan Perayaan Nataru di Sulsel

Korban tewas Formal dari Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara Sekeliling 139 orang Tetap disandera, menurut data Formal. (IRN)

 

Baca Juga:
Yaman akan Lalu Serang Kapal di Laut Merah hingga Serangan Israel Berhenti

 

Mungkin Anda Menyukai