Vladimir Putin Invasi Ukraina Sepatutnya Dimulai Lebih Awal dan Lebih Terencana

Vladimir Putin: Invasi Ukraina Seharusnya Dimulai Lebih Awal dan Lebih Terencana  
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan invasi penuh ke Ukraina Sepatutnya dilakukan lebih awal dan dengan persiapan yang lebih Berkualitas. (Kremlin)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan Rusia Sepatutnya memulai invasi penuh ke Ukraina lebih awal dan mempersiapkan diri dengan lebih Berkualitas. Dalam konferensi pers akhir tahun pada Kamis, Putin mengatakan dengan pengetahuan sekarang, Sepatutnya Eksis “persiapan sistemik” Kepada invasi 2022, yang disebutnya sebagai “operasi militer Tertentu”.  

Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014, dan konflik di Daerah timur Ukraina dimulai Laskar pro-Rusia, Tetapi delapan tahun kemudian Putin mencoba merebut Kyiv.  

Dalam acara yang disiarkan langsung ini, Putin menjawab berbagai pertanyaan, termasuk mengenai perang di Ukraina, perubahan doktrin nuklir Rusia, Rekanan dengan Tiongkok, serta isu domestik seperti harga mentega dan masalah perumahan.  

Cek Artikel:  Paus Fransiskus Harap Negoisasi Gencatan Senjata di Gaza Segera Temukan Titik Temu

Putin menegaskan kemajuan Rusia dalam konflik Ukraina, menyebut pasukannya sebagai “pahlawan” dan menyatakan pembangunan infrastruktur di Daerah yang direbut telah meningkat. Ia juga menyebut perubahan doktrin nuklir Rusia, yang memungkinkan serangan nuklir terhadap negara mana pun yang didukung kekuatan nuklir lain, sebagai langkah strategis baru.  

Di sisi lain, ia mengklaim Rekanan Rusia dengan Tiongkok telah mencapai puncaknya dalam sejarah, dan kedua negara semakin selaras dalam aksi Dunia.  

Isu ekonomi juga dibahas, dengan Putin menyebut pertumbuhan ekonomi Rusia Kukuh meski Eksis inflasi 9,1%. Tetapi, ia mengakui ketergantungan ekonomi pada produksi militer sebagai tantangan.  

Cek Artikel:  Zelensky Minta NATO Jamin Keamanan Seluruh Distrik Ukraina

Sepanjang acara, Putin menekankan pentingnya “kedaulatan Rusia”, mengklaim bahwa Denda Barat telah mendorong Rusia Kepada mengurangi ketergantungan pada Kawan Dunia. (BBC/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai