Viral Pria Palestina Diikat di Jip Mobil Militer Israel, AS Tuntut Penyelidikan dan Tanggung Jawab

Liputanindo.id – Departemen Luar Negeri AS menanggapi video viral seorang Kaum Palestina yang diikat di sebuah mobil jip militer oleh Laskar militer Israel (IDF). Deplu AS mengaku terkejut Menyaksikan video itu dan mendesak adanya penyelidikan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan bahwa pihaknya terkejut Menyaksikan video yang viral di media sosial. Miller menegaskan bahwa penggunaan Insan sebagai tameng Kagak Bisa diterima dan harus diselidiki.

“Kami telah Menyaksikan video itu. Sangat mengejutkan. Praktik ini Benar-Benar Kagak dapat diterima. Insan Kagak boleh digunakan sebagai tameng Insan. IDF harus segera menyelidiki apa yang terjadi, meminta pertanggungjawaban masyarakat,” kata Miller, dikutip Reuters, Selasa (25/6/2024).

Cek Artikel:  Pengeboman Israel Berlanjut, Gelombang Pengungsian Kaum Gaza Palestina Terjadi

Dalam video yang viral di media sosial beberapa waktu Lampau, Laskar tentara Israel mengikat seorang pria Palestina yang terluka di kap mobil jip militer. Aksi itu dilakukan selama penggerebekan di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

Dari video itu terlihat seorang pria Palestina bernama Mujahed Azmi berada di atas jip militer dan melewati dua mobil ambulans. Militer Israel mengatakan pasukannya terlibat baku tembak dan melukai salah satu pelaku yang kemudian ditangkap.

“Saya Menyaksikan pernyataan yang mereka keluarkan bahwa tindakan tersebut Kagak sejalan dengan perintah yang diterima para prajurit tersebut dan hal tersebut sedang diselidiki dan orang-orang yang terlibat akan ditindak sesuai dengan itu. Itu sangat Benar,” kata Miller.

Cek Artikel:  Ketegangan di Perbatasan Meningkat, Israel Ancam Lumpuhkan Lebanon: Kita Hancurkan dalam Sekejap

Kekerasan di Tepi Barat, yang sudah meningkat sebelum perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada bulan Oktober, telah meningkat sejak Ketika itu dengan seringnya serangan tentara terhadap Golongan Radikal, amukan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serangan jalanan Palestina yang mematikan.

Mungkin Anda Menyukai