Liputanindo.id MAKASSAR – Viral di berbagai platform media sosial (Medsos), sekelompok pemuda melakukan aksi penyerangan di sebuah masjid saat jemaah tengah melakukan salat subuh.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan itu terjadi di Masjid Smansa 81, Rumah Susun (Rusun) Rajawali, Kota Makassar, Sulsel, pada Selasa (19/4/2024) subuh.
Dalam video yang beredar di Medsos, sekelompok pemuda masuk ke dalam masjid memukul salah seorang jemaah yang sedang salat.
“Sekelompok pemuda masuk ke dalam masjid memukul salah seorang jemaah masjid yang sedang salat,” tulis keterangan dalam video yang beredar.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib membenarkan ihwal dugaan penyerangan tersebut.
Di mana, saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku yang melakukan penyerangan.
Ngajib pun mengaku telah mengunjungi masjid tempat sekelompok pemuda itu melakukan penyerangan,
“Jadi, setelah kejadian dan tadi pagi sempat viral. Setelah mendapat informasi, kami langsung salat berjemaah di Masjid kejadian,” ungkap Ngajib,
Ngajib mengaku, saat mengunjungi Masjid tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi agar tidak terulang kembali.
“Tentunya juga diberikan pembinaan dan perhatian kepada anak-anak, jangan sampai (terjadi hal-hal yang tidak diinginkan),” jelasnya.
Ngajib mengatakan, Masjid merupakan tempat yang suci, terlebih saat ini sementara berada pada bulan Ramadan.
“Apalagi sampai membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan di dalam Masjid. Itu tidak benar, sangat tidak benar,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Ngajib menuturkan, sejauh ini belum ada laporan dari pihak yang merasa sebagai korban.
“Tiba sekarang belum ada laporan, korban bukan orang situ, sampai sekarang kita belum tahu siapa korbannya,” tukasnya.
Buat pelaku, kata Ngajib, saat ini telah dikantongi identitasnya dan sementara dalam pengejaran.
“Buat pelakunya sendiri, kami sudah mengetahui identitasnya, nama dan tempatnya yang saat ini dalam pengejaran,” tandasnya.
Begitu ditanya mengenai motif, Ngajib mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Mengingat, para pelaku masih dalam pengejaran.
“Kita belum tau ini, karena kita belum tangkap, tentunya kami berikan himbauan juga supaya jangan sampai terprovokasi,” tandasnya. (KEK)