POLISI sudah mengecek perusahaan game art dan animasi ‘BS’ di Menteng, Jakarta Pusat, menyusul terjadi kegaduhan atas dugaan kekerasan dan Pendayagunaan terhadap karyawan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKB Muhammad Firdaus mengatakan pihaknya sudah memintai keterangan dari sekuriti di Sekeliling Letak. Diketahui perusahaan tersebut sudah beroperasi di Letak tersebut sejak 2019.
“Didapatkan informasi bahwa perusahaan BS bergerak di bidang industri gim dan animasi. Beroperasi Sekeliling 2019 dan setahu saksi, pemilik tempat tersebut Punya orang asing (Tiongkok). Demi karyawan Pria dan Perempuan kurang lebih berjumlah 80 karyawan,” kata Firdaus Ketika dihubungi, Minggu (14/9).
Baca juga : Tiongkok Kembali Lakukan Tindakan Represif terhadap Muslim Uighur
Firdaus mengatakan jam kerja karyawan di perusahaan tersebut Bukan menentu. Bahkan saksi kerap mendapati karyawan perusahaan baru pulang bekerja pada pukul 04.00 WIB.
“Demi jam pulang karyawan Bukan sama, paling Segera pukul 18.00 WIB dan paling lelet pukul 04.00 WIB,” ujarnya.
Firdaus mengatakan kantor tersebut kini sudah dalam keadaan Nihil. Berdasarkan keterangan saksi, kantor sudah Bukan ditempati sejak Juli 2024.
Baca juga : Petugas Polisi Inggris Terekam Menendang Pria di Bandara
“Ketika ini keadaan situasi kantor BS tutup Sekeliling bulan Juli 2024 dan tempat tersebut sudah Bukan ditempati. Menurut saksi, bahwa sekira pada bulan Juli 2024 tersebut, Terdapat asisten rumah tangga yang keluar dari kantor BS berjumlah 3 orang dengan keterangan 2 Pria separuh baya dan 1 Perempuan separuh baya,” tuturnya.
Firdaus menambahkan Ketika ini pihak kepolisian Tetap mencari karyawan yang diduga menjadi korban. Pihak kepolisian mempersilakan mereka yang menjadi korban Demi Membangun laporan.
“Rencana tindak lanjut mencari identitas korban. Melakukan profiling diduga pelaku,” ujarnya.
Baca juga : Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
Diketahui sebelumnya, sebuah postingan viral di media sosial, dinarasikan karyawan perusahaan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik dari pemilik perusahaan. Korban berinisial CS juga bercerita dirinya dieksploitasi hingga harus pulang Awal hari.
Ketika itu korban yang tengah hamil Tiba mengalami pendarahan hingga lahiran prematur. Anak korban juga meninggal dunia. Alih-alih bersimpati, pemilik perusahaan Bahkan memarahi korban lantaran Bukan masuk bekerja setelah keguguran.
Tak hanya itu, korban juga dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali pada malam hari. Korban juga dihukum menampar diri sendiri Tiba 100 kali.
Korban juga bercerita, salah seorang karyawan lainnya bahkan diteror oleh pemilik perusahaan. Ketika ini kasus tersebut sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Dikabarkan perusahaan BS sudah tutup. Tetapi kini berdiri perusahaan sama dengan inisial LS yang dikabarkan juga dipimpin oleh CL dan KL. (Fik/P-3)