Veronica Tan Masalah Kesehatan Mental bukan Datang Tiba-Tiba, Ini Persoalan yang Memicunya

Veronica Tan: Masalah Kesehatan Mental bukan Datang Tiba-Tiba, Ini Persoalan yang Memicunya
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan.(MI/ASTRI NOVARIA)

WAKIL Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Kabinet Merah Putih, Veronica Tan, mengatakan bahwa kesehatan mental Bukan datang secara tiba-tiba melainkan akar permasalahannya sudah muncul sejak awal.

“Jadi gangguan mental health itu bukan sesuatu yang tiba-tiba orang lahir jadi gila, depresi, stress. Itu datang dari akar-akar persoalan yang sebetulnya Bukan Pandai kita atasi,” ujar Veronica Tan Ketika di Jakarta, Kamis (14/11).

Menurutnya, gangguan kesehatan mental salah satunya disebabnya karena minimnya edukasi, terutama bagi Perempuan, sehingga banyak yang Bukan siap menghadapi tantangan kehidupan yang akan dijalaninya.

Cek Artikel:  Hati-hati 6 Jenis Makanan Ini Dapat Bikin Anda Berumur Pendek

“Banyaknya yang menikah di Rendah umur. Apalagi kalau bicara Asmara buta, Bukan Terdapat itu dokter yang Pandai mengobati. Tiba-tiba hamil di luar nikah. Lampau beban ini jadi beban Segala dan beban pemerintah karena kurang edukasi,” tandasnya.

Pihaknya juga menilai persoalan ekonomi juga menjadi Elemen terbesar penyumbang masalah mental health.

Oleh karena itu, pihaknya mencoba melakukan segala upaya Demi menjaga kesehatan mental salah satunya dengan menggandeng platform media sosial yang Terkenal di seluruh dunia, TikTok dan berharap para creatornya Pandai mengedukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya kesehatan mental.

Selain itu, Kementerian PPPA juga mendorong regulasi-regulasi yang Pandai menciptakan SDM khususnya Perempuan dan anak yang Unggul. Menurutnya, peran keluarga dan lingkungan yang sehat dibutuhkan dalam menciptakan kondisi perkembangan dan kesejahteraan anak yang sehat mental.

Cek Artikel:  Empat Manfaat Bedah Onkoplastik, Teknik Rekonstruksi dalam Operasi Kanker Payudara

“Kemen PPPA telah Mempunyai layanan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang Ketika ini berjumlah 301 di Indonesia. Keberadaan Puspaga diharapkan menjadi garda terdepan Demi memberikan layanan konseling awal, hingga didorong Demi memberikan rujukan ke layanan kesehatan mental dan psikososial,” pungkasnya.

Berdasarkan Data Survei Indonesia-National Adolescent mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022, 1 dari 3 remaja (34,9%) atau Sekeliling 15,5 juta remaja mengalami masalah kesehatan mental, Tetapi hanya 2,6% yang mengakses fasilitas kesehatan mental atau konseling. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya upaya kita Berbarengan Demi lebih aware terhadap kesehatan mental, Bagus itu bagi diri sendiri, keluarga, dan orang di lingkungan Sekeliling kita.

“Sebagai platform, kami Mau Lalu meningkatkan kesadaran seputar kesehatan mental. Kami percaya bahwa pendekatan kolaboratif antara platform digital, pemerintah, kreator, dan organisasi nirlaba menjadi sangat Krusial karena kompleksitas isu kesehatan mental Bukan dapat diselesaikan oleh satu pihak saja,” ungkap Marshiella Pandji, Public Policy & Government Relations, TikTok Indnonesia. (Nov)

Cek Artikel:  Perempuan Lebih Rawan Terkena Susah tidur, Teliti Pilih Kasur Berkualitas

Mungkin Anda Menyukai