Vegetarian Bukan Berarti Mengurangi Bagian Makan, Bagaimana Faktanya

Vegetarian Bukan Berarti Mengurangi Porsi Makan, Bagaimana Faktanya?
Rahasia makanan vegetarian(Freepik)

BERBEDA dengan anggapan umum, menerapkan pola makan nabati bukan berarti harus mengurangi porsi makan. Sebaliknya, Anda justru dapat makan lebih banyak, dengan pilihan yang lebih sehat dan beragam.

Bettina Campolucci Bordi, penulis buku masak Happy Food dan pendiri Retreat Chef Academy, menjelaskan bahwa pola makan nabati tidak perlu mengesampingkan produk hewani sepenuhnya.

Baca juga : Konsumsi Buah dan Sayuran Dapat Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Ginjal pada Penderita Tekanan Darah Tinggi

“Cukup dengan mengurangi konsumsi produk hewani dan menyimpannya untuk acara-acara khusus sudah merupakan langkah besar menuju gaya hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Salah satu kesalahpahaman terbesar adalah anggapan bahwa makanan berbasis tanaman itu hambar. Menurut Bordi, sebenarnya ada banyak cara untuk mengolah makanan nabati menjadi lezat dan memuaskan.

Cek Artikel:  Pusdiklat Kemenag di Tangsel Maju Gelar Instrukturan MOOC Pintar untuk Distrik 3 T

“Hal terbaik dari memasak adalah kita bisa mengendalikan apa yang kita masukkan ke dalam masakan. Ini memberikan kebebasan untuk menciptakan hidangan yang membuat kita merasa puas dan bahagia,” jelasnya.

Baca juga : Mom, Kini Cari Buah dan Sayur Segar Berkualitas Lebih Mudah

Bordi menambahkan bahwa makanan nabati tidak harus rumit. Ia seringkali memanfaatkan sisa sayuran dari kulkas untuk membuat hidangan sederhana namun lezat, seperti kari atau tumisan.

“Kadang-kadang, hidangan ini justru menjadi yang paling inovatif dan menggugah selera,” katanya.

Bordi juga mengajarkan prinsip sederhana yang ia sebut sebagai “sedikit gerimis, sedikit tetesan, dan sedikit renyah” untuk meningkatkan cita rasa makanan nabati.

Baca juga : Blitz dan Sayurbox Kolaborasi Optimalkan Gaya Hidup Sehat Ramah Lingkungan

Misalnya, sebuah sup labu yang sederhana dapat diubah menjadi hidangan istimewa dengan menambahkan biji labu panggang, sedikit pesto, dan sesendok yoghurt.

Cek Artikel:  Merayakan Diri yang Autentik di Hari Keaslian Nasional

“Lapisan tekstur dan rasa ini bisa mengubah hidangan nabati yang sederhana menjadi sesuatu yang istimewa,” tambahnya.

Taatp orang memiliki preferensi makan yang berbeda-beda, tetapi Bordi menganjurkan agar kita memperbanyak konsumsi tanaman dalam makanan kita.

Baca juga : Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin D

“Semakin beragam dan berwarna sayuran, buah, serta makanan utuh yang kita makan, semakin besar manfaat kesehatan jangka panjang yang kita peroleh,” ungkapnya.

Bordi juga menyoroti bahwa ada banyak bahan makanan sehat yang sering diabaikan, seperti biji-bijian bebas gluten—buckwheat, millet, teff, dan quinoa—yang sangat bergizi.

“Terdapat lebih dari 40.000 varietas padi, namun kebanyakan dari kita hanya mengenal beberapa saja. Bahkan millet, yang sering disebut sebagai ‘makanan burung parkit’, adalah bahan yang seharusnya lebih sering kita gunakan dalam masakan,” jelasnya.

Cek Artikel:  BMKG Sebut Masyarakat Perlu Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Gempa Megathrust

Di tengah perkembangan industri makanan “bebas dari” yang menawarkan alternatif produk olahan, Bordi menyarankan agar kita lebih banyak mengonsumsi bahan makanan alami.

Ia merekomendasikan untuk mencoba makan 30 jenis tanaman berbeda setiap minggunya, mulai dari sayuran, rempah-rempah, hingga biji-bijian.

Bagi yang baru mencoba pola makan nabati, Bordi menyarankan untuk berlangganan kotak buah dan sayuran segar. Ini tidak hanya memperkenalkan berbagai bahan yang tidak biasa kita beli, tetapi juga menginspirasi kita untuk lebih kreatif di dapur.

“Ini adalah cara yang mudah untuk mulai berpikir di luar kotak dan menjelajahi dunia makanan nabati yang tak terbatas,” tutupnya. (The Guardian/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai