USAID Pangkas 1.600 Karyawan

Ilustrasi, logo USAID. Foto: Kazakhstan Today.

Washington: Badan Pembangunan Dunia Amerika Perkumpulan atau United States Agency for International Development (USAID) akan memberhentikan 1.600 karyawan dan menempatkan sebagian besar staf yang tersisa pada cuti administratif, kata badan tersebut.
 
“Segala personel yang direkrut langsung oleh USAID, kecuali personel yang ditunjuk yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi Krusial, kepemimpinan inti dan/atau program-program yang ditunjuk secara Spesifik, akan ditempatkan pada cuti administratif di seluruh dunia,” kata badan tersebut di situs webnya, dikutip dari Xinhua, Selasa, 25 Februari 2025.
 
“Bersamaan dengan itu, USAID mulai menerapkan pengurangan tenaga kerja yang akan memengaruhi Sekeliling 1.600 personel USAID yang bertugas di AS,” kata pernyataan tersebut seraya mencatat individu yang terdampak akan menerima pemberitahuan Spesifik pada Minggu.
 
Personel Krusial yang ditunjuk yang diharapkan Kepada Lalu bekerja akan diberitahukan oleh pimpinan lembaga. Sementara bagi personel di luar negeri, USAID bermaksud Membangun program perjalanan pulang pergi yang didanai secara sukarela oleh lembaga dan manfaat lainnya.
 
USAID merupakan Sasaran Istimewa reformasi pemerintah oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang dipimpin oleh Elon Musk. Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan Eksis ‘penipuan besar-besaran’ dalam penggunaan anggaran USAID pada ‘tingkat korupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya’ dan menuntut agar program tersebut ditutup.
 

Cek Artikel:  Kementan Libatkan Mahasiswa Kembangkan Pertanian Modern


(Ilustrasi PHK. Foto: Medcom.id)
 

Pangkas 97% karyawan

 
Pada 4 Februari 2025, situs web Formal USAID mengeluarkan pemberitahuan yakni mulai 7 Februari 2025, Segala personel yang dipekerjakan langsung di seluruh dunia akan ditempatkan pada ‘cuti administratif’, dengan beberapa individu yang ditunjuk sebagai pengecualian.
 
Pada 7 Februari 2025, Hakim Carl Nichols dari pengadilan distrik AS Kepada Distrik Columbia memutuskan mendukung permintaan Perkumpulan buruh AS Kepada menunda rencana ‘cuti administratif’ karyawan Mendunia USAID. Tetapi, pada 21 Februari, hakim menolak permintaan tersebut dan memberikan lampu hijau bagi rencana ‘cuti administratif’ Kepada dilanjutkan.
 
Putusan terbaru ini juga memungkinkan pemerintahan Trump Kepada memulai hitungan mundur 30 hari bagi karyawan USAID yang ditempatkan di luar negeri Kepada kembali ke AS dengan biaya pemerintah.
 
Menurut laporan sebelumnya dari media AS, tujuan pemerintahan Trump adalah mengurangi tenaga kerja Mendunia USAID dari lebih dari 10 ribu menjadi kurang dari 300, Yakni pengurangan sebesar 97 persen.

Cek Artikel:  World Bank Ungkap Pertumbuhan Hasil Panen Padi Indonesia masih Lemah

Mungkin Anda Menyukai