Liputanindo.id – Jasad miliarder asal Inggris, Mike Lynch, berhasil ditemukan setelah dinyatakan tenggelam bersama kapal pesiarnya. Jasad Mike Lynch langsung dibawa ke rumah sakit terdekat di dalam kantong jenazah biru.
Seorang sumber yang dekat dengan operasi penyelamatan mengatakan tubuh Mike Lynch berhasil ditemukan setelah kapal pesiarnya tenggelam selama tiga hari. Tetapi anak Lynch, Hannah, masih belum ditemukan.
“Putri Lynch yang berusai 18 tahun, Hannah, masih belum ditemukan,” kata sumber itu, dikutip AFP, Kamis (22/8/2024).
Selain jasad Mike Lynch, empat jenazah lainnya juga berhasil ditemukan oleh regu penyelamat dari kapal pesiar tersebut, Rabu (21/8).
Bayesian berbendera Inggris, sebuah kapal pesiar super sepanjang 56 m yang membawa 22 penumpang dan awak, berlabuh di lepas pelabuhan Porticello, dekat Palermo, saat menghilang di bawah ombak dalam hitungan menit setelah badai dahsyat melanda.
Insiden itu terjadi ketika Lynch, yang merupakan salah satu pengusaha teknologi paling terkenal di Inggris mengundang teman-temannya untuk bergabung dengannya di kapal pesiar tersebut untuk merayakan pembebasannya baru-baru ini dalam persidangan penipuan besar di AS.
Selain Lynch dan putrinya, orang lain yang gagal keluar dari kapal adalah Judy dan Jonathan Bloomer, ketua non-eksekutif Morgan Stanley International; dan pengacara Clifford Chance Chris Morvillo dan istrinya, Neda Morvillo.
Lima belas orang, termasuk istri Lynch, berhasil menyelamatkan diri, sementara jasad koki di kapal, warga negara Kanada-Antigua Recaldo Thomas, ditemukan di dekat bangkai kapal beberapa jam setelah bencana.
“Penyelamat spesialis telah mencari di dalam lambung kapal pesiar yang tenggelam selama tiga hari terakhir, tetapi operasi tersebut sulit karena kedalaman dan sempitnya tempat yang dijelajahi penyelam,” kata pemadam kebakaran.
Insiden tenggelamnya kapal pesiar mewah milik Mike Lynch ini menuai beragam kebingungan dari para ahli kelautan angkatan laut. Mereka menilai kapal pesiar mewah Italia, Perini, dianggap memiliki perlengkapan dan fitur keselamatan kelas atas yang seharusnya mampu bertahan dalam cuaca ekstrem tersebut.
CEO Italian Sea Group, yang mencakup Perini, Giovanni Constantino, mengatakan bahwa Bayesian adalah salah satu kapal teraman di dunia dan pada dasarnya tidak dapat tenggelam. Ia pun yakin bencana itu disebabkan oleh serangkaian kesalahan manusia dan bahwa badai itu telah diperkirakan, dalam wawancara dengan media Italia.
“Kapal itu tenggelam karena kemasukan air, dari situlah para penyelidik harus mengatakannya,” kata Constantino.
Mengutip data dari sistem pelacakan otomatis kapal pesiar dan berdasarkan rekaman yang tersedia, Costantino mengatakan butuh waktu 16 menit sejak angin mulai menghantam kapal pesiar dan mulai kemasukan air hingga kapal tenggelam.
Constantino juga mengatakan grup yang terdaftar di Milan itu telah mengalami kerusakan besar pada reputasinya, dengan saham anjlok 2,5 persen sejak bencana itu.
Jaksa di kota terdekat, Termini Imerese, bahkan membuka penyelidikan dan pihak berwenang telah mulai memeriksa penumpang dan saksi.