Usai Ditutup Israel, Al Jazeera Ambil Langkah Hukum: Penindasan Kebebasan Pers!

Liputanindo.id – Layanan Siaran Al Jazeera menyebut penutupan kantor lokal oleh Israel adalah tindakan yang melanggar hukum dan kebebasan pers. Al Jazeera akan mengambil langkah hukum terkait penutupan tersebut.

Jaringan Siaran yang berbasis di Qatar itu menanggapi penutupan kantor lokalnya oleh pemerintah Israel. Dalam pernyataannya, Al Jazeera menekankan aski penutupan itu sebagai bentuk penindasan atas kebebasan pers.

Al Jazeera berjanji akan mengupayakan langkah hukum melalui lembaga hukum Global Kepada melindungi hak-hak mereka dan para jurnalis.

“Penindasan yang dilakukan Israel terhadap kebebasan pers, yang dipandang sebagai upaya Kepada menyembunyikan tindakannya di Jalur Gaza, bertentangan dengan hukum Global dan kemanusiaan,” kata jaringan tersebut dalam pernyataan resminya.  

Cek Artikel:  Miris Soal Tingkah Menteri Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Rusia: Melanggar Status Quo

“Penargetan langsung Israel dan pembunuhan terhadap jurnalis, penangkapan, intimidasi, dan ancaman Kagak akan menghalangi Al Jazeera,” tegasnya.

Pemerintah Israel dibawah komando Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya menggeledah kantor Siaran Al Jazeera dan menyita sejumlah alat penyiaran. Penggeledahan itu dilakukan pada Minggu (5/5/2024) waktu setempat.

Netanyahu mengatakan kantor Siaran Al Jazeera adalah corong hamas, yang sudah merugikan keamanan Israel. Bukan hanya itu saja, Al Jazeera juga dinilai menghasut sejumlah tentara.

“Wartawan AL Jazeera merugikan keamanan Isreal dan menghasut tentara. Sudah waktunya Kepada menghapus corong Hamas di negara kita,” kata Netanyahu, dikutip AFP, Senin (6/5/2024).

Penutupan kantor Siaran asing yang beroperasi di Israel itu merupakan pertama kalinya yang terjadi. Al Jazeera memutuskan Kepada mematikan penyedia kabel dan satelit Penting Israel beberapa jam setelah perintah tersebut. Tetapi, situs webnya dan beberapa tautan streaming online Lagi beroperasi pada hari Minggu.

Cek Artikel:  Serangan Israel di Kamp Nuseirat Tewaskan 20 Orang Termasuk 6 Anak-Anak

Selain Al Jazeera, Israel juga memblokir siaran asing dari saluran Siaran Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah dan berbasis di Beirut pada awal perang.

Mungkin Anda Menyukai