Upaya Starlink Lakukan Pemerataan Akses Internet

Upaya Starlink Lakukan Pemerataan Akses Internet
Orang-orang mengambil foto roket SpaceX Falcon 9 yang membawa muatan 22 satelit internet Starlink ke luar angkasa.(AFP)

SELAMA ini pemerataan akses internet masih menjadi tantangan utama dalam transformasi digital. Kondisi Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang membentang luas menjadi salah satu faktornya. Mengandalkan infrastruktur kabel fiber optik saja tidak dapat sepenuhnya menjangkau seluruh penjuru negeri. Pemerataan konektivitas perlu didukung dengan teknologi komunikasi satelit.

Buat pemerataan akses internet, perusahaan Elon Musk, Starlink, menggandeng PT Primacom Interbuana (Primacom) sebagai authorized reseller untuk memperluas penetrasinya di Indonesia. Layanan internet satelit Starlink menjadi alternatif yang ideal untuk mendukung pemerataan koneksi internet. 

Dengan ukuran antena ringkas dan koneksi internet cepat untuk jangkau seluruh penjuru negeri, layanannya merevolusi teknologi komunikasi satelit yang selama ini identik dengan antena parabola berukuran besar. Selain itu, antena Starlink mudah dibawa dan dipasang di berbagai daerah, termasuk kawasan ekstrem dan sulit dijangkau seperti kawasan tambang, perkebunan, tengah laut, dan sebagainya.

Cek Artikel:  Instagram Dapat Unggah 20 Foto atau Video dalam Satu Postingan

Direktur Primer Primacom Kiki Harjadi menyampaikan bahwa Starlink menggunakan teknologi satelit terbaru berbasis low earth orbit (LEO) yang dapat melengkapi layanan komunikasi satelit yang dimiliki pihaknya. “Teknologi komunikasi satelit terbaru dari Starlink merupakan inovasi dalam industri telekomunikasi,” ujarnya.

Layanan internet milik SpaceX itu menggunakan konstelasi satelit LEO yang jaraknya sangat dekat dengan bumi sehingga dapat memberikan jaringan berkualitas dengan latensi rendah dan biaya yang lebih efisien. Latensi merupakan jeda waktu pertukaran data dari satu titik ke titik lain. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai