Upaya Menggagalkan Muktamar PKB Kandas, Cak Imin Mulus jadi Ketum Tengah

Upaya Menggagalkan Muktamar PKB Kandas, Cak Imin Mulus jadi Ketum Lagi
Ketua Lumrah PKB Muhaimin Iskandar(MI/SUSANTO)

PKB menggelar Muktamar pada 24-25 Agustus di Bali. Para muktamirin dari seluruh Indonesia sudah memenuhi hotel-hotel, khususnya di kawasan Nusa Dua yang akan menjadi tempat digelarnya hajatan partai politik lima tahunan itu.

Suasana politik di Bali sempat mengkhawatirkan, karena PBNU memerintahkan anggota Banser dan Pagar Nusa untuk menggelar apel pasukan di Bali pada 22-25 Agustus. Diketahui, sekitar 15 ribu orang mengikuti kegiatan tersebut.

Analis Komunikasi Politik Khafidlul Ulum menyebut gelar pasukan yang mengerahkan banyak massa itu diduga tidak lepas dari kepentingan politik PBNU yang sejak awal ingin mengambil alih PKB.

Baca juga : Cak Imin Laporkan Konflik PKB vs PBNU ke Kiai Syukron Makmun

“Keberadaan belasan ribu pasukan itu jelas mengganggu ketenangan dan konsentrasi para muktamirin. Melalui apel siaga itu, PBNU seolah ingin mengirim pesan agar PKB tidak macam-macam, mereka bisa menggagalkan muktamar, bahkan merebut PKB dari kepemimpinan Muhaimin Iskandar,” kta Khafid, Sabtu (24/8).

Cek Artikel:  Komnas HAM Bantah Pernyataan Yusril soal Peristiwa 98 bukan Pelanggaran HAM

Tetapi, setelah para raja di Bali memprotes dan meminta agar apel siaga itu dibubarkan, Ketua Lumrah PBNU Yahya Cholil Staquf akhirnya meminta Banser dan Pagar Nusa bubar dan pulang ke daerah masing-masing.

“Dengan tidak adanya gangguan itu, Muktamar diprediksi akan berjalan lancar. Bagaimana peluang Muhaimin dalam muktamar? Tamat saat ini belum ada calon yang akan menjadi lawan Muhaimin. Mantan Sekjen GP Ansor Abdul Rochman alias Adung sempat berencana menyalonkan sebagai ketum PKB, namun batal,” jelasnya.

Baca juga : PBNU Minta PKB Kembali ke Khittah 1998

Tamat saat ini, di ketahui dalam Muktamar PKB, Muhaimin masih menjadi calon tunggal. Apabila laporan pertanggungjawab Muhaimin diterima muktamirin, maka jalannya akan semakin lapang.

Cek Artikel:  Ibas Enggak Mudah Menjadi Wakil Rakyat karena Ekspektasi Tinggi Masyarakat

“Apalagi DPW-DPW dan DPC-DPC tampaknya akan satu suara mendukung Muhaimin menjadi ketum PKB lagi. Alasan, selama ini Muhaimin dianggap berhasil membesarkan PKB. Muhaimin memang tidak berhasil dalam Pilpres, tapi dia sukses menaikan suara PKB dalam Pileg. Selain itu, kondisi internal PKB saat ini sangat solid. Jadi, tidak ada alasan untuk menggoyang kepemimpinan Muhaimin,” ujarnya.

Maka, para muktamirin pemilik suara kemungkinan besar akan aklamasi mendukung Muhaimin untuk kembali menduduki pucuk pimpinan partai yang didirikan para kiai NU itu.

Baca juga : Gus Yahya Minta Banser, Ansor, dan Pagar Nusantara Bali Pulang

“Maka pada Sabtu tengah malam (24/8) atau Minggu (25/8) dini hari, kemungkinan Muhaimin akan ditetapkan sebagai ketum PKB lagi. Hal itu akan mengulang Muktamar PKB 2019 di Bali yang secara aklamasi memilih Muhaimin kembali,” kata Khafid.

Cek Artikel:  Alexander Marwata Penuhi Pemeriksaan Polda Metro

“Kecuali, jika ada tangan penguasa yang ingin mengganggu atau mengacaukan muktamar dengan cara kasar dan intimidatif, serta memaksa muktamirin agar tidak memilih Muhaimin, atau menekan dan mengintimidasi Muhaimin agar tidak maju lagi. Kalau hal itu yang terjadi, maka cerita akan berkata lain,” tambahnya.

Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia itu berharap penguasa tidak menggunakan cara kasar dan brutal untuk mengganggu dan merusak kedaulatan partai politik. Biarlah partai politik menentukan masa depannya sendiri.

“Tragedi Golkar, jangan terjadi di PKB,” pungkasnya. (Dis/P-2)

Mungkin Anda Menyukai