Untung Unilever Indonesia Merosot jadi Rp3 T di Kuartal III 2024

Laba Unilever Indonesia Merosot jadi Rp3 T di Kuartal III 2024
Kantor pusat Unilever Indonesia(Dok. Unilever Indonesia)

DIREKTUR Penting PT Unilever Indonesia (UNVR) Benjie Yap mengungkapkan di tengah tantangan ekonomi pihaknya berhasil meraup penjualan sebesar Rp27,4 triliun selama sembilan bulan pertama 2024. Penjualan itu menurun 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun Lampau.

Sementara itu, Untung Rapi UNVR pada kuartal III 2024 ikut menyusut 28,1% dibandingkan periode yang sama di tahun Lampau menjadi Rp3 triliun.

“Kami telah memulihkan sebagian pangsa pasar. Tetapi, pangsa pasar kami Demi ini tetap di Dasar level di 2023,” ujarnya dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan Kuartal III 2024 Unilever Indonesia secara daring, Rabu (23/10).

Cek Artikel:  Pencurian Listrik Letih Rp200 Miliar, PLN Imbau Pelanggan Cek Meteran Sesuai SOP

Benjie menyampaikan penjualan segmen dalam negeri merosot sebesar 9,9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp26,63 triliun pada kuartal III 2024. Penurunan itu disebabkan oleh pertumbuhan harga dasar (underlying price growth/UPG) yang negatif 4,1% pada kuartal III 2024 dan pertumbuhan volume dasar (underlying volume growth/UVG) negatif 5,8%. Penurunan dalam UVG karena adanya ketidakstabilan harga dan  penurunan stok pelanggan di kuartal tersebut.

“Kuartal ketiga tahun ini sangat menantang. Penjualan ekspor juga turun 17%, tetapi Kagak berdampak material pada margin kotor kami. Kami menghasilkan margin kotor sebesar 48,4% meskipun UPG menurun secara year to date hingga September 2024,” Jernih Benjie.

Meski dihadapi tantangan dalam penjualan produk Unilever, Benjie menegaskan pihaknya tetap Pusat perhatian menghasilkan Penemuan yang berkualitas Buat konsumennya. UNVR, katanya, memperkuat merek dan portofolio Penting dengan meluncurkan produk dengan format yang baru, misalnya Tresemme Serum, Ponds Sun Serum, dan Royco Saus Tiram.

Cek Artikel:  OIKN Catatkan Lima 'Grounbreaking' Senilai Rp49,6 Triliun dari 32 Lembaga

“Sejak diluncurkan, produk-produk ini mendapatkan respons positif dari konsumen,” imbuh Benjie.

Pihaknya juga berupaya melakukan transformasi pada distributive trade (DT) dengan mendorong jumlah toko yang lebih banyak, kualitas toko yang lebih Bagus, serta distributor yang yang lebih besar dan lebih Bagus dengan inventaris yang lebih sehat.

“Kami juga mengoptimalkan promosi agar tetap kompetitif Demi berinvestasi di merek dan portofolio,” pungkas Benjie. (E-2)

Mungkin Anda Menyukai