Liputanindo.id – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Buat pengungsi Palestina (UNRWA) menegaskan bahwa lembaga itu akan tetap berada di Kota Rafah selama mungkin Buat Lalu memberikan Sokongan.
Penegasan disampaikan UNRWA ketika angkatan bersenjata Israel (IDF) mendesak penduduk Buat segera mengungsi dari Kawasan paling selatan Jalur Gaza itu.
“UNRWA Enggak melakukan evakuasi. UNRWA akan mempertahankan kehadirannya di Rafah selama mungkin dan akan Lalu memberikan Sokongan Buat menyelamatkan nyawa orang-orang,” kata badan PBB tersebut, dikutip Antara, Senin (6/5/20240).
UNRWA kemudian memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah akan menimbulkan lebih banyak penderitaan dan Kematian Kaum sipil.
“Konsekuensinya akan sangat merusak bagi 1,4 juta orang,” ujarnya.
Sementara itu, IDF menyebarkan brosur di daerah tersebut, yang menyerukan Kaum di bagian timur Rafah Buat mengungsi.
“Dalam beberapa jam terakhir, Risalah yang menyerukan penduduk Rafah timur Buat mengungsi sementara ke Kawasan kemanusiaan yang diperluas telah diturunkan,” kata militer Israel itu dalam sebuah pernyataan.
“Seruan Buat pindah sementara ke Kawasan kemanusiaan disampaikan melalui Risalah, pesan SMS, panggilan telepon, dan siaran media dalam bahasa Arab,” kata IDF, menambahkan.
Kekhawatiran meningkat baru-baru ini atas konsekuensi potensi serangan Israel di Rafah, yang dianggap sebagai pertahanan terakhir Golongan pejuang Hamas Palestina, Kalau perundingan gencatan senjata gagal.
Pada Minggu (5/5/2024), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuding Hamas tampaknya Enggak serius Buat mencapai kesepakatan gencatan senjata. Oleh karena itu, kata dia, perintah bagi tentara Israel Buat memasuki Rafah akan diberikan dalam waktu dekat.