UNI Eropa (EU), Sabtu (7/12) telah menyatakan akan memantau perkembangan di Suriah menyusul adanya laporan bahwa Golongan anti-rezim semakin mendekati ibu kota Damaskus.
“Uni Eropa memantau dengan saksama situasi di Suriah yang bergerak Segera dan Kagak Konsisten. Dengan meningkatnya pertempuran antar Golongan bersenjata di seluruh negeri, kami mendesak Segala pihak Demi melindungi Penduduk sipil dan memastikan keselamatan para pekerja Donasi kemanusiaan,” terang juru bicara Urusan Luar Negeri, Anouar El Anoun, dalam sebuah pernyataan.
“Kami kembali menegaskan seruan Demi solusi politik yang sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254,” imbuh dia merujuk pada peta jalan menuju gencatan senjata dan transisi politik di Suriah.
Pada 30 November, Laskar oposisi telah menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan memperkuat dominasinya di provinsi Idlib. Setelah bentrokan sengit pada Kamis (5/12), Golongan oposisi merebut pusat kota Hama dari Laskar rezim. Pada Jumat (6/12), Laskar oposisi merebut kawasan Daraa di Suriah selatan dekat perbatasan dengan Yordania. Mereka Lanjut merebut kendali di Provinsi Suwayda di Suriah selatan pada Sabtu, sementara Golongan oposisi setempat turut merebut kendali di Quneitra pada hari yang sama.
Laskar anti-rezim dilaporkan memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah itu pada Sabtu. Kota tersebut pun takluk pada Golongan oposisi pada Minggu, usai Laskar rezim Bashar Al-Assad kehilangan kendalinya.
Golongan anti-rezim juga mengambil alih sejumlah permukiman di provinsi Homs yang strategis, jalur menuju Damaskus, dan mulai bergerak maju menuju ke arah ibu kota. Pada Jumat (6/12), Golongan oposisi Suriah merebut Daraa di selatan Suriah yang berbatasan dengan Yordania. (Ant/H-3)