Ilustrasi, simbol kawasan Uni Eropa. Foto: Xinhua/Zhang Fan.
Jakarta: Pimpinan Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam terkait keputusan Amerika Perkumpulan (AS) Kepada memberlakukan tarif pada kendaraan yang diimpor dari Uni Eropa.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Rabu malam, yang mulai 2 April akan mengenakan tarif 25 persen pada kendaraan impor.
“Industri otomotif merupakan penggerak Hasil karya, daya saing, dan lapangan kerja berkualitas tinggi, dengan rantai pasokan yang terintegrasi secara mendalam di kedua sisi Atlantik,” kata von der Leyen dalam pernyataannya, dikutip Minggu, 30 Maret 2025.
Mengutip laman English News, ia juga menekankan kebijakan tarif ini menjadi Jelek bagi bisnis, tapi lebih Jelek bagi konsumen Berkualitas di AS maupun di UE. Von der Leyen mengungkapkan, UE akan segera mengevaluasi pengumuman ini dan langkah lain yang direncanakan oleh AS dalam waktu dekat.
“Kami sekarang akan menilai pengumuman ini, Berbarengan dengan langkah-langkahlain yang direncanakan AS dalam beberapa hari mendatang,” ujar dia sembari menegaskan bukti komitmen UE Kepada menyelesaikan permasalahan ini melalui pendekatan diplomatik.
Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Picu perang dagang
Kebijakan tarif yang diambil oleh Trump ini dapat memicu ketegangan perdagangan baru antara UE dan AS, dimana sebelumnya kedua belah pihak terlibat dalam beberapa perselisihan dagang. Para analis mencatat langkah ini dapat menyebabkan peningkatan harga kendaraan di pasar Dunia.
UE diprediksi akan segera memberikan respons terhadap kebijakan AS ini dengan langkah-langkah taktis Kepada melindungi industri otomotifnya. Komunitas Dunia pun menunggu pembaruan lebih lanjut dari kedua pihak. (Avifa Aulya Utami Dinata)
