Liputanindo.id – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, mendalami kasus dugaan Ketua Departemen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas yang melecehkan banyak mahasiswi.
“Kami sudah menerima laporan dari mahasiswa tetapi kami belum Dapat sampaikan dulu ke publik, Lagi dalam proses pemeriksaan,” kata Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Unhas, Prof Farida di Makassar, Kamis kemarin.
Dia mengemukakan bahwa telah melakukan assesment kepada empat mahasiswa terduga korban pelecehan seksual yang telah melapor bahwa Eksis kekerasan seksual yang dialami.
“Kami juga sudah memanggil terduga pelaku Demi diperiksa. Sementara Lagi dalam proses pembuktian,” kata dia.
Sejumlah empat orang mahasiswi telah melaporkan kejadian ini pada 10 Juni 2024 Lampau ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas.
Mereka melaporkan berbagai tindakan pelecehan seksual yang dialami sejak tahun 2023 oleh salah satu korban, hingga pengalaman yang sama juga dirasakan mahasiswi lainnya.
Persamaan dari empat korban ialah, pelecehan ini terjadi Begitu mereka sedang mengurus administrasi studi akhir, bahkan terduga pelaku juga menjadi pembimbing tugas akhir bagi mahasiswinya.
Pelecehan seksual yang terjadi berupa kontak fisik seperti elusan tangan, cipikacipiki, memegang leher tanpa persetujuan, elusan pipi dan tindakan lainnya yang Kagak Layak.
Pihak Komite Anti Kekerasan Seksual Unhas, Santi menyatakan, bahwa Unhas sudah mengimplementasikan Permendikbud Nomor 30 dan kampanye anti kekerasan seksual.
“Artinya kita sudah siap menangani segala kasus kekerasan seksual di kampus, bahkan Apabila pelakunya dari pihak dosen. Terlebih, status terduga pelaku ini Mempunyai kekuasaan, sudah Jernih Eksis Rekanan kuasa yang mendominasi kalau Unhas Kagak siap Memperhatikan kasusnya dengan Rasional,” urainya.