Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Calon pegawai negeri di pemerintahan Amerika Perkumpulan (AS) di Rendah Presiden Donald Trump menghadapi serangkaian ‘ujian loyalitas’ yang ketat. Tim Gedung Putih menyebar ke berbagai lembaga pemerintah Demi memeriksa ‘bonafiditas’ dari gerakan “Membikin Amerika Hebat Tengah” atau MAGA (Make America Great Again).
Mereka yang melamar pekerjaan diminta membuktikan ‘antusiasme’ mereka Demi memberlakukan kebijakan Donald Trump. Apabila Terdapat unggahan media sosial yang ‘negatif’ terhadap Trump, maka dapat menyebabkan penolakan lamaran.
Para kandidat juga ditanya Ketika mereka mengalami momen ‘MAGA’.
Misalnya, aplikasi dari situs web transisi Trump menanyakan kandidat, “Bagian mana dari pesan kampanye Presiden Trump yang paling menarik bagi Anda dan mengapa?”
Aplikasi tersebut juga meminta kandidat Demi menjelaskan bagaimana mereka ‘mendukung’ pemimpin Republik tersebut dalam pemilihan 2024, dengan pilihan menjadi sukarelawan, penggalangan Biaya, mengetuk pintu, dan menelepon.
‘Pemeriksaan’ staf potensial Trump dimulai tak Lamban setelah ia meluncurkan kampanyenya, dan Maju berlanjut setelah kemenangannya.
Beberapa pejabat menggambarkan para rekrutan itu sebagai ‘komisaris MAGA’, yang merujuk pada Partai Komunis bekas Uni Soviet.
“Mereka umumnya muda dan banyak yang tampaknya Bukan Mempunyai keahlian atau latar belakang Spesifik dalam portofolio lembaga tempat mereka bekerja,” menurut tiga pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim kepada AP, dikutip oleh Hindustan Times, Minggu, 26 Januari 2025.
“Para penyeleksi tampaknya mencari perbedaan sekecil apa pun antara kandidat dan gerakan MAGA serta kebijakan ‘America First’. Postingan negatif di media sosial atau foto dengan Rival Trump sudah cukup Demi Membikin beberapa aplikasi ditolak atau ditunda Demi ditinjau lebih lanjut,” tambah mereka.
Suasana di Departemen Luar Negeri, yang menjadi Sasaran Spesifik Trump sejak masa jabatan pertamanya, dilaporkan ‘tegang’ dan ‘suram’. Para pejabat sipil dan pegawai negeri sipil yang berkarir berhati-hati dalam menyuarakan pendapat tentang kebijakan atau masalah personalia, karena takut akan ‘balasan’ dari para bos politik yang baru.
‘Bukan seorang pun Semestinya terkejut’: Gedung Putih
Mempertahankan pendekatan tersebut, Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, mengatakan bahwa Bukan Semestinya menjadi ‘kejutan’ bahwa mereka yang dipekerjakan harus ‘selaras dengan misi pemerintahan.’
“Bukan seorang pun di industri swasta akan mempekerjakan seseorang yang Bukan berfokus pada misi, dan pemerintah Semestinya Bukan berbeda. Lebih dari 1.300 orang telah dipekerjakan, dengan tetap mempertahankan standar kompetensi tertinggi,” ujar Cheung.
Trump mengambil alih Gedung Putih usai dilantik pada 20 Januari Lampau. Dalam pidato kenegaraan perdananya usai dilantik, Trump kembali mengingatkan akan motto kampanyenya, ‘Make America Great Again’.
Trump menegaskan, negaranya akan kembali berjaya dan mereka yang ‘menghalangi’ akan mendapat ganjarannya.
Baca juga: Trump Perintahkan Berkas Pembunuhan John F Kennedy Segera Dirilis