UHC Kabupaten Cianjur Sudah Letih 96, Aktivasi Baru 68,7

UHC Kabupaten Cianjur Sudah Capai 96%, Aktivasi Baru 68,7%
Deputi Direksi V BPJS Kesehatan Kawasan Jawa Barat Siswandi menyerahkan penghargaan kepada Bupati Cianjur Herman Suherman(MI/BENNY BASTIANDY)

UNIVERSAL Health Coverage (UHC) atau cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah mencapai di atas 95%. Atas capaian itu, Pemkab Cianjur menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan.

Penghargaan diserahkan Deputi Direksi V Kawasan Jawa Barat BPJS Kesehatan Siswandi kepada Bupati Cianjur Herman Suherman di Ruang Garuda Pendopo Cianjur, Senin (3/2).

Herman menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan itu. Penghargaan itu menjadi penyemangat agar ke depan cakupan Pandai JKN Pandai mencapai 98% dengan tingkat keaktifan mencapai 80%.

“Dengan tercapainya Sasaran UHC ini, maka ketika Eksis masyarakat Cianjur yang sakit Pandai langsung dibuatkan BPJS Kesehatan. Selama 1×24 jam Pandai selesai dan digunakan. Kagak perlu menunggu Lamban, sehingga Pandai ditangani,” tambahnya, Senin (3/2).

Cek Artikel:  Petahana Cuti Kampanye, Wabup Cianjur Tb Mulyana Syahrudin Jabat Plh Bupati

Dia mengaku akan mendorong Sekalian fasilitas kesehatan, Bagus rumah sakit maupun klinik, Pandai bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Asal Mula, selama ini Lagi Eksis yang belum bekerja sama, sehingga tingkat pelayanan kesehatan masyarakat Lagi minim.

“Mudah-mudahan Sekalian Pandai bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan jumlah kepesertaan JKN Ketika ini mencapai 96%. Tetapi, tingkat keaktifannya baru kisaran 68,7%.

“Kita mendapatkan penghargaan itu dari September Tiba Desember 2024. Tahun ini Sasaran kepesertaan lebih besar, harus mencapai minimal 98% dan keaktifannya minimal 80%,” tambahnya.

Cek Artikel:  Pemkab Tasikmalaya Bergiat Lakukan Perbaikan Jalan Kecamatan

Upaya mengejar Sasaran tahun ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Tetapi sudah Eksis berbagai solusi, salah satunya keterlibatan pihak swasta.

“Nanti kita kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan menggunakan Biaya CSR atau istilah sejenisnya. Kemudian dari klinik, rumah sakit, dan puskesmas. Jadi nanti akan diarahkan kepada masyarakat di Kawasan sekitarnya,” pungkasnya.

 

 

Mungkin Anda Menyukai