MENTERI Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan sistem internasional gagal menghentikan genosida di Palestina. Maka bersatu dan bertindak bersama bukanlah pilihan, melainkan suatu keharusan.
Dilansir Anadolu, Rabu (11/9), Fidan menghadiri sidang ke-162 Dewan Menteri Luar Negeri Perserikatan Arab di ibu kota Mesir, Kairo dan bertemu dengan rekan-rekannya di sela-sela pertemuan tersebut. Ini menandai pertama kalinya Turki berpartisipasi dalam Dewan Menteri Luar Negeri Perserikatan Arab setelah jeda 13 tahun.
Fidan bertemu dengan rekan-rekannya di sela-sela pertemuan tersebut. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan di X bahwa ia juga bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell. Fidan mengatakan mereka membahas peta jalan untuk hubungan masa depan dan potensi kunjungan tingkat tinggi antara Turki dan UE.
Ia bertemu dengan mitranya dari Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, mitranya dari Tunisia, Mohamed Ali Nafti, dan mitranya dari Yordania, Ayman Safadi. Fidan mengatakan pertemuannya dengan Pangeran Faisal, Nafti, dan Safadi terutama difokuskan pada krisis Gaza dan langkah-langkah potensial untuk mengatasi genosida di Palestina. Keterlibatan baru Ankara dengan Perserikatan Arab terjadi pada saat dinamika geopolitik berkembang di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah dan Afrika Utara. (I-2)