Turki dan AS Tanggapi Aktivis Ezgi Eygi Tewas oleh Israel

Turki dan AS Tanggapi Aktivis Ezgi Eygi Tewas oleh Israel
Aysenur Ezgi Eygi.(Dok Al-Jazeera)

AKTIVIS hak asasi manusia Amerika Perkumpulan-Turki, Aysenur Ezgi Eygi, 26, tewas akibat ditembak dengan peluru tajam di kepala oleh pasukan Israel (IDF). Ini dikecam Turki dan Amerika Perkumpulan (AS). 

“Kami mengetahui dengan sangat menyesal bahwa warga negara kami Aysenur Ezgi Eygi telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel,” Kementerian Luar Negeri Turki menanggapi laporan tersebut dalam suatu pernyataan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pihaknya mengetahui kematian tragis seorang warga negara Amerika, Aysenur Eygi, hari ini di Tepi Barat.

Baca juga : Ezgi Eygi Tewas Ditembak dengan Peluru Tajam Israel

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang yang dicintainya. Kami segera mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kematian tersebut. Akan ada lebih banyak hal yang bisa kami sampaikan saat kami mengetahui lebih lanjut. Kami tidak memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada keselamatan dan keamanan warga negara Amerika,” katanya.

Cek Artikel:  104 Negara Member PBB Kecam Israel Tetapkan Guterres Persona non Grata

“Saya mengutuk intervensi biadab Israel terhadap protes sipil,” tulis Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di X.

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa Turki akan terus berupaya pada setiap platform untuk mengakhiri pendudukan Israel dan kebijakan genosida yang telah berlangsung selama hampir satu tahun.

Baca juga : Israel Tembak Tewas Aktivis Turki-AS di Tepi Barat

Berbarenganan dengan protes di Beita, seorang gadis Palestina berusia 13 tahun terbunuh oleh tembakan IDF di desa Kiryat, dekat Shiloh, dan seorang pria berusia 34 tahun terluka oleh tembakan di tangannya.

Menurut sumber keamanan, tentara cadangan tiba di lokasi kerusuhan yang terjadi. Setelah puluhan pemukim dan warga Palestina saling melempar batu, tentara tersebut melepaskan tembakan dalam upaya untuk membubarkan insiden kekerasan tersebut.

Cek Artikel:  Sekutu Putin Tuduh NATO Ikut Kombinasi Soal Perang Ukraina, Ambil Keputusan Soal Sasaran Serangan

Tembakan yang menyebabkan kematian gadis itu sedang diselidiki.

Baca juga : Erdogan Mantapkan Tekanan kepada AS untuk Hentikan Serangan Israel

Pada Maret 2003, aktivis Amerika Rachel Corrie terbunuh di Rafah ketika berusaha mencegah buldoser IDF menghancurkan rumah di dekat perbatasan dengan Mesir. 

IDF memiliki sejarah menghancurkan rumah dan infrastruktur yang digunakan oleh kelompok yang diklaim teroris.

Nyaris satu dekade kemudian, hakim pengadilan distrik Haifa memutuskan bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie dan menyatakan bahwa tentara yang hadir pada saat itu telah melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan pada mereka yang berada di lokasi kejadian.

Sebulan setelah kematian Corrie, aktivis Inggris berusia 22 tahun dan mahasiswa fotografi Tom Hurndall terbunuh ketika dia ditembak di kepala oleh penembak jitu IDF Badui-Israel Taysir Hayb.

Cek Artikel:  Maduro Desak Amerika Perkumpulan Bukan Ikut Adonan Soal Pemilu Venezuela

Hurndall menghabiskan sembilan bulan dalam keadaan koma sebelum meninggal karena luka-lukanya. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai