Tupperware Ajukan Kebangkrutan, ini Kata CEO

Tupperware Ajukan Kebangkrutan, ini Kata CEO
Ilustrasi.(Freepik)

TUPPERWARE Brands Corporation mengajukan kebangkrutan. Ini hanya beberapa bulan setelah pembuat wadah penyimpanan makanan ikonik asal Amerika itu menutup pabrik terakhirnya yang tersisa di AS di tengah kesulitan keuangan.

Perusahaan tersebut secara resmi mengumumkan keputusan sukarelanya untuk memulai proses Chapter 11 di Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware pada Selasa (17/9). Perusahaan tersebut mencatatkan estimasi aset senilai US$500 juta-US$1 miliar dan estimasi liabilitas senilai US$1 miliar-US$10 miliar, menurut pengajuan kebangkrutan, yang menunjukkan jumlah kreditor berada di antara 50.001-100.000.

“Berkualitas anggota tim Tupperware yang berdedikasi, berjualan, memasak bersama, atau sekadar menyukai produk Tupperware kami, Anda bagian dari keluarga. Kami berencana untuk terus melayani pelanggan kami yang berharga dengan produk berkualitas tinggi yang mereka sukai dan percayai selama proses ini,” kata Laurie Ann Goldman, presiden dan CEO Tupperware, dalam suatu pernyataan, sebagaimana dilansir Fox News. 

Cek Artikel:  Garuda Indonesia Sediakan 14 Pesawat Jumbo Jelang GP Mandalika

“Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat terdampak oleh lingkungan ekonomi makro yang menantang. Akibatnya, kami menjajaki berbagai opsi strategis dan memutuskan bahwa ini jalan terbaik ke depan. Proses ini dimaksudkan untuk memberi kami fleksibilitas penting saat kami mencari alternatif strategis untuk mendukung transformasi kami menjadi perusahaan yang mengutamakan teknologi digital dan lebih siap melayani para pemangku kepentingan kami.”

Tupperware meminta pengadilan untuk mengizinkan operasi lanjutan melalui konsultan penjualan dan mitra ritel, serta daring, menurut siaran pers. Perusahaan didirikan pada 1946 oleh ahli kimia Earl Tupper. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai