MASA tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh diperpanjang mulai Senin (9/12) hingga Minggu (22/12) Desember 2024 (14 hari ke depan). Sebelumnya masa tanggap darurat tahap pertama diberlakukan pada (25/11) hingga Minggu (8/12).
Masa tanggap darurat itu diberlakukan setelah sedikitnya 11 kecamatan dari 23 kecamatan di Pidie terendam banjir pada 22 – 24 November. Banjir menggenangi Area Pidie menyusul hujan deras yang mengguyur Area itu dan menyebabkan Sungai Krueng Tiro, Sungai Krueng Baro, Sungai Krueng Teungku Chik Di Reubee dan Sungai Krueng Tukah meluap.
Masa perpanjangan itu digunakan Demi menuntaskan penanganan Akibat banjir seperti kerusakan fasilitas Biasa, Kategori sungai dan lainnya yang melanda 11 kecamatan setempat, yakni Kecamatan Pidie, Kecamatan Kota Sigli, Delima, Indrajaya, Padang Tiji, Peukan Baro, Keumala, Titeue, Mila, Sakti, dan Kecamatan Grong-Grong.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pidie, Ali Basyah pada Senin (9/12) mengatakan, perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 hari atau dua pekan ke depan, diharapkan Pandai menyelesaikan perbaikan beberapa Letak bekas banjir.
Perbaikan tersebut antara lain melakukan normalisasi beberapa sungai langganan banjir seperti Sungai Krueng Tukah yang melintasi Kecamatan Pidie dan Kota Sigli. Luapan Sungai Krueng Tukah ini menyumbang banjir yang merendam komplek perkantoran Bupati Pidie. Karena itu, selama masa tanggap darurat Sungai Pembuang Krueng Tukah sepanjang 2 kilometer dibersihkan, termasuk mengeruk sedimen lumpur.
“Dengan adanya normalisasi Sungai Krueng Tukah, mudah-mudahan permukiman sepanjang DAS itu Kagak Tengah banjir. Sesuai anggaran yang tersedia kita lakukan normalisasi dari Kecamatan Kota Sigli hingga ke kawasan permukiman Penduduk Terbang, Kecamatan Pidie,” tutur Alibasyah, kepada Media Indonesia.
Pihak Pemkab Pidie itu juga melakukan normalisasi Sungai Krueng Geumpang di Kecamatan Geumpang dan Sungai Krueng Tangse di Kecamatan Tanggse. Kedua sungai di Geumpang dan Tangse itu berada di kawasan hulu yang merupakan dataran tinggi atau kawasan pegununggan.
Alibasyah mengatakan beberapa hari Lampau pihaknya juga telah membersihan sedimen tanah longsor yang menutupi jalur Beureunuen, Pidie-Meulaboh, Aceh Barat dan pembersihan saluran sekunder di lahan sawah Kecamatan Kembang Tanjung. (N-2)