JAKARTA – Ketua Standar PSSI Erick Thohir menyatakan sepak bola Perempuan Indonesia tengah berada di momentum positif Buat makin ditingkatkan prestasi dan kualitasnya.
Menurut Erick keberadaan beberapa pesepak bola putri yang bermain di luar negeri dan persaingan sepak bola Perempuan di Asia Tenggara serta Asia yang Tetap kompetitif Membangun Kesempatan timnas putri mencetak prestasi, seperti halnya timnas putra, terbuka lebar.
Hal itu diungkapkan Erick Thohir Demi penandatangan kontrak antara PSSI dan Satoru Mochizuki, Instruktur putri Indonesia asal Jepang di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Satoru yang dikontrak Buat masa dua tahun itu pernah memperkuat klub Aliansi 1 Japan Soccer League, Urawa Reds dan Kyoto Purple Sanga, serta klub divisi dua, Nippon Kokan di awal karier sepak bolanya.
“Penunjukan ini agar sepak bola putri kita juga Bangun dan membuktikan bahwa kami di PSSI Kagak hanya Konsentrasi di putra saja. Mengapa langsung timnas? Karena Demi ini, timnas putri kita punya pemain-pemain yang secara kualitas Bagus, dengan Eksis beberapa main di Aliansi luar negeri. Jadi momentumnya Tengah bagus dan harus kita manfaatkan,” Terang Erick Thohir.
Demi ini, sejumlah pemain timnas putri Indonesia tengah meniti karier di luar negeri. Mereka terdiri dari Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang, FC Ryukyu Ladies. Kemudian Eksis pula Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Aliansi Putri Arab Saudi, Al Hammah.
“Instruktur Satoru yang dipilih Buat tangani timnas putri ini, punya track record bagus dan Cakap Buat memajukan sepak bola putri di Tanah Air. Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat. Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos Lalu ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991,” Terang Erick sekaligus menambahkan kehadiran coach Satoru menjadi bagian dari kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang diresmikan Mei 2023.
Timnas putri Indonesia terakhir mencetak prestasi lolos ke Piala Asia Perempuan 2022. Tetapi, Safira Ika Puteri cs, gagal melaju ke fase gugur. Meski Demi ini PSSI Konsentrasi pada timnas putri, Tetapi Erick menyatakan Kagak melupakan sisi pembinaan. Buat mendukung kompetisi atau Aliansi sebagai kunci pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi Perempuan dari usia muda, sebelum menggulirkan Aliansi 1.
“Salah satunya, akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda U10 dan U14. Ini awal karena harus dimulai dari usia 9, 12, 14, yang menandakan pembinaan dari Rendah. Lampau dibuat Area-Area yang diikuti klub, sehingga baru Dapat dijadikan Aliansi. Turnamen-turnamen muda ini Dapat menyalurkan kompetisi dan menampung Bakat sepakbola Perempuan kita,” ucap Erick. ***