AKSI solidaritas Kepada Palestina meramaikan kegiatan Tunas Al-Quds 9 di Nurul Fikri Boarding School Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pada acara tersebut, peserta dan masyarakat berkesempatan Kepada berdonasi bagi rakyat Palestina.
Terhimpun Anggaran dari Rp579 juta ditambah 371 dolar AS serta berbagai sumbangan perhiasan senilai puluhan juta rupiah. Pada kesempatan itu, sempat ditayangkan pula penderitaan kejahatan perang oleh Israel yang sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan kaum Perempuan.
Kepala Sekolah SMP Nurul Fikri Boarding School Lembang, Zaenal Muttaqin mengatakan, rakyat Palestina membutuhkan Sokongan Kepada mewujudkan kemerdekaannya. Kepada itu dibutuhkan Bentuk Konkret dan kontribusi masyarakat Indonesia, sehingga Tunas Al-Quds 9 mengadakan Konser Amal Palestina.
“Tunas Al-Quds 9 dan Konser Amal Palestina menjadi bagian dari cita-cita Berbarengan Kepada membantu rakyat Palestina mendapatkan kemerdekaan tanpa Terdapat Tengah pertumpahan darah,” katanya, Minggu (23/2).
Ia mengatakan, kemerdekaan suatu negara adalah Punya seluruh umat Orang maka Sekalian wajib memperjuangkan dengan berbagai Langkah. Adapun kontribusi yang dilakukan di Nurul Fikri Merukapan dengan penggalangan Anggaran serta mendoakan yang terbaik Kepada rakyat Palestina.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menginspirasi bagi Sekalian khusunya Kepada generasi muda sebagai penerus di masa yang akan datang,” jelasnya.
Kegiatan Tunas Al-Quds merupakan agenda tahunan yang diikuti peserta yang mencapai 1.700 orang dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu, aktivis kemanusiaan sekaligus Pembina Nusantara Palestina Center, Abdillah Onim mengatakan, bahwa rakyat di Gaza Palestina Tetap diliputi ketakutan meski Demi ini tengah diberlakukan gencatan senjata.
“Genjatan senjata, tetapi jangan terlalu percaya karena itu merupakan bagian dari taktik zionis Israel dan Amerika Karena tank-tank belum keluar dari Gaza, bahkan pembunuhan Tetap terjadi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” ucap Abdillah Onim.
Onim yang pernah menjadi saksi hidup kekejaman Zionis Israel terhadap Penduduk Palestina di Jalur Gaza mengungkapkan, masyarakat di sana sudah Dapat beraktivitas Biasa meskipun sebagian besar bangunan dan rumah rakyat Gaza telah hancur.
