Timnas U-23 berhasil lolos ke semifinal Piala AFF U-23, tapi publik khawatir dengan lini depan yang dinilai tumpul setelah hanya menang 1-0 melawan Filipina dan ditahan imbang 0-0 oleh Malaysia.
Dalam laga melawan Malaysia di Stadion Esensial Gelora Bung Karno, Senin, 21 Juli 2025 malam, Skuad Garuda Muda gagal memanfaatkan sejumlah Kesempatan. Kesempatan emas didapat oleh Muhammad Rayhan Hannan yang lolos dari jebakan offside, tapi tendangannya berhasil diblok. Kesempatan lain dari tendangan voli Doni Tri Pamungkas juga Tetap melebar.
Instruktur Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg mengatakan akan melakukan perbaikan di lini serang yang dianggap Tetap kurang memuaskan. Ia akan segera mengevaluasi tiga laga di fase grup Kepada persiapan jelang laga semifinal.
“Ini adalah sebuah turnamen, kami bermain setiap tiga hari sekali, sekarang kami punya waktu empat hari. Kami akan mencoba mempersiapkan diri, kami punya satu hari libur Kepada pemulihan pemain. Kami akan memberikan segalanya di semifinal dan semoga itu cukup,” ujar Vanenburg.
Tumpul Hadapi Rival Kuat
Sebelumnya, Timnas U-23 memang menang telak 8-0 melawan Brunei Darussalam, di mana James Raven mencetak enam gol. Tetapi, Demi melawan Filipina, Garuda Muda hanya Pandai menang 1-0 berkat gol bunuh diri. Tumpulnya lini serang semakin terlihat Demi ditahan imbang 0-0 oleh Malaysia meski mendominasi penguasaan bola.
Mantan Instruktur timnas, Nil Maizar meminta Terdapat perbaikan signifikan. “Dengan penguasaan bola 70%, Sepatutnya menang. Masalahnya kemarin itu finishing touch-nya harus diperbaiki,” ujarnya.
Sementara pengamat sepak bola, M. Kusnaini menilai, masalah bukan hanya di lini depan, tetapi juga lini tengah. “Semalam memang Enggak adanya Arhan Membangun kita di tengah Enggak Terdapat pemain yang punya kemampuan menguasai bola dengan kuat. Terasa sekali bahwa salah satu titik lemah adalah Enggak adanya pemimpin di lapangan tengah,” jelasnya.
Siapapun Rival di semifinal, Garuda Muda harus berbenah karena modal penampilan di fase grup dinilai Enggak cukup. Selain itu, timnas juga membutuhkan atmosfer dukungan suporter yang lebih besar.

