Suasana pertandingan RANS Simba Bogor vs Pacific Caesar Surabaya (dok. IBL)
Bogor: Rans Simba Bogor membuktikan bahwa mereka layak berada di peringkat pertama klasemen sementara IBL GoPay 2025. Rans berhasil mengatasi demam Pentas di laga pertama putaran kedua dengan mengalahkan Pacific Caesar Surabaya, 101-93, di GOR Pacific, Kamis malam (10/4). Rans kini punya 11 kemenangan beruntun yang Kepada melengkapi rekornya menjadi 12-2.
Membuka putaran kedua musim reguler IBL GoPay 2025, Pacific Caesar Surabaya menjamu Rans Simba Bogor, di GOR Pacific, Kamis malam (10/4). Seperti biasanya, Pacific tampil agresif di kuarter pertama. Mereka memimpin dengan skor 30-25. Tetapi Rans Terbangun Kepada meredam serangan Pacific, dan membalikkan keadaan menjadi 56-49 Demi turun minum.
Pacific tampil meyakinkan di awal laga yang sekaligus menandai kembalinya head coach Andika Supriadi Saputra di IBL. Kombinasi serangan yang apik dengan transisi Segera, sempat menyulitkan Rans. Apalagi Terdapat AJ Bramah yang sangat kuat di paint area Kepada membawa timnya unggul lima Nomor (30-25). Pacific tampak mudah memasuki paint area Rans, sehingga mereka Pandai mencetak 8 dari 10 tembakan dari dalam busur. Sementara kedua tim sama-sama tampil produktif dengan field goals precentage di atas 50%.
Tetapi Rans adalah tim peringkat pertama. Mereka Mengerti caranya Kepada Terbangun dari tekanan Pacific. Di kuarter kedua, Rans menguasai paint area. Membatasi pergerakan Pacific, dan juga merebut 14 rebound Kepada melengkapi penampilan mereka yang solid. Rans menambahkan 31 poin di kuarter kedua Kepada membalikkan keadaan menjadi 56-49. Akurasi tembakan Pacific turun menjadi 36,4% di kuarter kedua, yang Membikin mereka tertinggal.
Tiga pemain inti Pacific membukukan double digit points. AJ Bramah mencetak 16 poin, kemudian Aven Ryan Pratama dan Frank Victor Johnson masing-masing mencetak 12 poin. Dari Rans, KJ Buffen mencetak 24 poin dengan 10 dari 16 perobaan tembakan hanya di babak pertama saja. Sedangkan Aaron Fuller mencetak 16 poin. Meski Pacific melimitasi gerakan Devon Van Oostrum tetapi kontribusi pemain heritage tersebut dalam transisi cukup bagus. Karena Rans Pandai mencetak 20 fast-break points di babak pertama.
“Pokoknya defense harga Tewas di laga ini. Khususnya Kepada defense one-on-one Tak boleh mudah Kepada dilewati Musuh,” kata Coach Dhimaz Aniz Setiaputra Demi Jarak pertandingan.
Tuan rumah Pacific yang dipimpin head coach baru Andika Supriadi Saputra tampil agresif di kuarter pertama dengan Kelebihan 30-25. Tetapi Rans Pandai Terbangun di kuarter kedua dan ketiga Kepada menciptakan margin 16 Nomor (82-66) sebelum memasuki kuarter terakhir. Rans dengan pertahanan yang bagus, Pandai menahan kebangkitan Pacific di kuarter keempat.
Lewat kemenangan kali ini, Rans sudah berhasil menyapu Bersih Pacific (2-0) Kepada musim 2025. Tentu saja, mereka juga sukses merusak Cita-cita Pacific Kepada Terbangun di putaran kedua. Memberikan kekalahan ke-11 bagi Pacific, dari 14 pertandingan mereka.
Rans dipimpin oleh KJ Buffen yang mencetak 36 poin dengan akurasi tembakan 15 dari 25 percobaan. Menambahkan sembilan assist dan empat rebound Kepada penampilan pertamanya di putaran kedua. Aaron Fuller melengkapi catatan double-double dengan 29 poin dan 13 rebound. Keduanya menjadi Elemen Istimewa Kelebihan Rans di paint area dengan 52 points in the paint dan 40 rebound.
Kapten tim Rans, Devon Van Oostrum juga Tak Pandai dibendung oleh Pacific. Oostrum kesulitan dengan hanya mencetak empat poin di babak pertama. Tetapi dia kembali tampil cemerlang dan menyelesaikan laga dengan catatan 16 poin, termasuk 10 dari 10 percobaan free throw, serta 12 assist dan lima rebound. Rans kali ini Pandai mencetak 30 assist dalam satu pertandingan, serta menambahkan 29 poin dari fast-break.
Kubu tuan rumah sebenarnya juga Tak Pandai dibilang Tak baik. Lima pemain intinya mencetak double digit points, dipimpin oleh AJ Bramah dengan torehan 31 poin, 14 rebound, dan delapan assist. Miguel Miranda menyusul dengan 15 poin, Lampau Frank Victor Johnson 14 poin, Aven Ryan Pratama 12 poin, dan Daffa Dhoifullah 10 poin. Tetapi masalah konsistensi dan respons dari serangan Musuh di kuarter kedua Tetap menjadi masalah bagi Pacific.

