Eksis satu makanan tradisional Korea yang umumnya disantap beramai-ramai, Adalah dak-galbi. Dak-galbi merupakan ayam tumis pedas yang dioseng Berbarengan berbagai sayuran, seperti kol putih, daun bawang, bawang bombai, tteokbokki, kentang, dan ubi putih. Rasa pedas hadir dari pasta saus gochujang yang merupakan fermentasi cabai ala korea.
Dengan Bagian yang besar, dak-galbi biasanya dimasak dan dimakan Berbarengan Kolega-Kolega maupun keluarga. Potensi pasar seperti itulah yang dibidik resto Mr Dakgalbi.
Lee Hyung-tak, Indonesia Branch Manager dari resto, itu mengatakan pihaknya membawa bisnis tersebut dari Korea Selatan ke Indonesia sejak 2017. Selain Indonesia, restoran pun hadir di Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia.
“Mr Dakgalbi merupakan makanan tradisional Korea yang disukai banyak orang, termasuk di Asia Tenggara,” ujar Lee, Demi ditemui di resto Mr Dakgalbi di Mal Kelapa Gading 1, Jakarta, pekan Lewat.
Di Korea sendiri tumisan seperti ini Mempunyai banyak varian, Adalah menggunakan daging sapi dan babi. Tetapi, restoran Mr Dakgalbi memilih daging ayam sebagai sajian Istimewa, bukan babi.
Mereka Menonton turis muslim ke Korea banyak yang memilih menu ini. Itu juga yang menjadi Sasaran pasar mereka. Keistimewaan lini bisnis mereka, Adalah hanya berfokus pada santapan tumisan (galbi). Mereka Bukan seperti restoran Korea lainnya yang marak di Indonesia, yang menawarkan begitu banyak menu. (Fetry W)