Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Jakarta: Pemerintah memastikan akan tetap merilis Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) kendati menuai kritik dan penolakan dari sejumlah pihak. Alasan pembentukkan lembaga anyar itu telah diperintahkan oleh Undang-Undang.
“Kalau Danantara kan undang-undangnya sudah Jernih, dan undang-undang itu kan berarti sudah secara politik sudah selesai Sekalian. Bapak Presiden kan akan meluncurkan minggu depan. Kita tunggu saja,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada pewarta Demi ditemui di kantornya, dikutip Sabtu, 22 Februari 2025.
Meski begitu, dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut perihal munculnya aksi penarikan Biaya di Himbara oleh masyarakat karena pembentukan Danantara. Airlangga juga menolak berkomentar lebih jauh mengenai kritik dan penolakan yang dilakukan sejumlah pihak.
Perihal Danantara, sedianya diatur melalui revisi UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Ketika ditanya mengenai aturan turunan yang diperlukan Kepada mendukung Danantara, Airlangga mengaku belum mengetahui Niscaya. “Saya belum monitor (berapa jumlah PP-nya,” kata dia.
Ilustrasi Logo Danantara. Foto: dok Danantara
Jangan salah pilih pemimpin Danantara
Sebelumnya, Direktur Center For Banking Crisis (CBC), Ahmad Deni Daruri mengingatkan pemerintah Kepada tak salah pilih pemimpin BPI Danantara. “Di dunia, pemimpin yang sukses dalam mengelola Biaya kekayaan negara, seperti Danantara Mempunyai beberapa Tanda khas Istimewa. Jadi jangan seperti pilih kucing dalam karung,” kata Deni, Jumat, 21 Februari 2025.
Selanjutnya, Deni membeberkan sejumlah Tanda khas tokoh yang layak memimpin BPI Danantara. Misalnya, Mempunyai visi jangka panjang yang Jernih Kepada pertumbuhan dan strategi investasi Biaya kekayaan negara.
“Mereka harus Bisa Menonton Kesempatan investasi yang menguntungkan dan berkelanjutan di berbagai sektor dan negara. Pemimpin ini Mempunyai pengetahuan keuangan yang kuat dan keahlian dalam Membangun keputusan investasi yang informatif,” kata pengamat keuangan ini.
Selain itu, lanjutnya, pimpinan BPI Danantara harus Mempunyai kemampuan analisis tren pasar dan mengidentifikasi risiko serta Kesempatan investasi. Pemimpin BPI Danantara juga harus Dapat menjaga standar etika yang tinggi dan transparansi dalam operasi mereka. “Memastikan Sekalian keputusan investasi dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Deni.
Tanda khas lainnya, kata Deni, Bisa menginspirasi dan memimpin tim Kepada mencapai tujuan Biaya kekayaan negara. “Memberikan arahan yang Jernih, motivasi, dan dukungan kepada Personil tim Kepada mencapai kinerja terbaik,” imbuh dia.
