Trump Tetapkan Syarat Perbaikan Defisit Dagang dalam Kesepakatan dengan Tiongkok

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menegaskan bahwa dirinya Enggak akan menyetujui kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok kecuali Apabila defisit perdagangan antara kedua negara diselesaikan. 

Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One, Trump menyatakan bahwa defisit perdagangan AS dengan Tiongkok mencapai lebih dari $1 triliun.

“Kami Mempunyai defisit perdagangan sebesar $1 triliun dengan Tiongkok. Ratusan miliar dolar setiap tahun hilang ke Tiongkok, dan kecuali kami menyelesaikan masalah itu, saya Enggak akan Membikin kesepakatan,” ujar Trump.

“Saya bersedia Membikin kesepakatan dengan Tiongkok, tetapi mereka harus menyelesaikan surplus ini. Kami Mempunyai masalah defisit yang luar Biasa dengan Tiongkok. Saya Mau itu diselesaikan.”

Melansir dari Mehr News, Senin, 7 April 2025, Trump juga menyoroti bahwa, berkat tarif yang diterapkan, AS telah mendapatkan komitmen investasi sebesar $7 triliun dalam pembangunan pabrik otomotif, perusahaan chip, dan jenis bisnis lainnya. 

Cek Artikel:  Gaza Masuki Tahap Awal Kelaparan di Tengah Blokade Israel

“Kami Mempunyai $7 triliun investasi yang telah berkomitmen Buat membangun pabrik otomotif, perusahaan chip, dan jenis bisnis lainnya, pada tingkat yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” tambahnya.

Mengenai defisit perdagangan, Trump menyatakan bahwa banyak pemimpin di Eropa dan Asia yang Mau Membikin kesepakatan, tetapi selama Tetap Terdapat defisit, dia Enggak akan melakukannya. 

“Defisit adalah kerugian,” katanya. “Kami akan Mempunyai surplus, atau paling Jelek, akan mencapai titik impas. Tetapi Tiongkok akan menjadi yang terburuk dalam Grup ini karena defisitnya begitu besar, dan itu Enggak berkelanjutan.”

Prediksi Akibat Tarif terhadap Ekonomi AS

Trump meyakini kebijakan tarif akan membawa Akibat signifikan bagi ekonomi AS. Ia memperkirakan bahwa pada tahun depan, tarif akan menghasilkan tambahan pemasukan sebesar 1 triliun dolar. Selain itu, kebijakan ini diyakini akan mendorong relokasi perusahaan ke berbagai Area AS, seperti Carolina Utara, Detroit, dan Illinois.

Cek Artikel:  Hamas Serang Beberapa Kendaraan Militer Israel di Jabalia

“Saya Enggak Pandai memprediksi apa yang akan terjadi pada pasar. Tetapi, saya dapat mengatakan bahwa negara kita telah menjadi jauh lebih kuat, dan pada akhirnya, AS akan menjadi negara paling dominan secara ekonomi di dunia, sebagaimana Sebaiknya,” ujarnya.

Pernyataan Trump di Media Sosial

Trump juga mengungkapkan pandangannya melalui Truth Social pada Minggu malam. Dalam unggahannya, ia menekankan pentingnya tarif dalam menyeimbangkan neraca perdagangan AS.

“Kita Mempunyai defisit keuangan yang besar dengan Tiongkok, Uni Eropa, dan banyak negara lainnya. Satu-satunya Metode Buat mengatasi masalah ini adalah dengan tarif, yang kini membawa puluhan miliar dolar masuk ke AS,” tulis Trump.

“Tarif-tarif ini sudah diterapkan dan hasilnya luar Biasa. Selama kepemimpinan ‘Sleepy Joe’ Biden, surplus mereka Malah semakin besar. Kita akan membalikkan keadaan ini dengan Segera!”

Cek Artikel:  Dirikui Eksis Masalah Keuangan, CEO Tupperware Brands Ajukan Perlindungan Kebangkrutan

Peningkatan Tarif terhadap Tiongkok

Sebagai bagian dari kebijakan perdagangan barunya, Trump menerapkan tarif dasar sebesar 10% Buat Seluruh barang impor ke AS. Tetapi, beberapa negara, termasuk Tiongkok, menghadapi tarif yang lebih tinggi.

Tiongkok sebelumnya telah dikenakan tarif sebesar 20% awal tahun ini, dan kini menghadapi tambahan tarif sebesar 34% di samping tarif dasar 10% yang berlaku Buat Seluruh negara. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Balas Tarif Trump, Tiongkok Terapkan 34% Tarif Buat Barang AS

Mungkin Anda Menyukai