Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)
Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahannya sedang mempelajari tuntutan Rusia Buat memperpanjang gencatan senjata sementara di Laut Hitam.
Isu seputar Laut Hitam ini menjadi salah satu yang dibahas AS dan Rusia dalam pertemuan di Arab Saudi pada Senin kemarin.
“Mereka akan meninjaunya, dan kami sedang memikirkan semuanya sekarang. Eksis Sekeliling lima atau enam syarat. Kami sedang meninjau semuanya,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 26 Maret 2025.
Beberapa jam sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan bahwa Rusia dan Ukraina telah sepakat Buat “memastikan navigasi yang Kondusif, menghilangkan penggunaan kekuatan, dan mencegah penggunaan kapal komersial Buat tujuan militer di Laut Hitam,” serta menghentikan Seluruh serangan terhadap infrastruktur Kekuatan masing-masing.
Tetapi Kremlin mengatakan bahwa sebelum gencatan senjata Laut Hitam dapat dimulai, AS harus mencabut serangkaian Hukuman terhadap ekonomi Rusia.
Hukuman tersebut termasuk Hukuman terhadap Bank Pertanian Rusia yang dikelola negara, dan lembaga keuangan lainnya “yang terlibat dalam memastikan operasi perdagangan Dunia produk makanan (termasuk produk ikan) dan pupuk, menghubungkannya dengan SWIFT, dan membuka rekening koresponden yang diperlukan.”
Kremlin merujuk pada sistem pembayaran Dunia SWIFT.
Restriksi lain yang harus dicabut termasuk Restriksi layanan kapal Rusia, dan Hukuman terhadap kapal berbendera Rusia yang terlibat dalam perdagangan pangan Mendunia, serta mengakhiri kontrol ekspor atas pasokan mesin pertanian ke Rusia.
Persyaratan tersebut harus dipenuhi sebelum Rusia secara Formal menandatangani gencatan senjata Laut Hitam.
Baca juga: Berlangsung 12 Jam, Dialog AS-Rusia soal Ukraina Berakhir Tanpa Kesepakatan

