Presiden terpilih Amerika Perkumpulan Donald Trump. Foto: The New York Times
Jenewa: Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani mengatakan, Presiden terpilih AS Donald Trump menginginkan gencatan senjata di Gaza sebelum pelantikannya mendatang pada 20 Januari.
Dalam wawancara dengan Sky News, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani membenarkan bahwa Trump telah dengan Jernih menyatakan niatnya Demi Menyaksikan perang Israel di Distrik Palestina itu diselesaikan sebelum ia dilantik.
“Ya, ia telah menjelaskannya dengan Jernih,” kata al-Thani.
“Kami telah mendengar hal ini dari timnya, setidaknya, seperti yang saya ingat dari percakapan yang saya lakukan dengan mereka, bahwa mereka Ingin masalah ini diselesaikan sekarang — bahkan hari ini,” kata al-Thani.
Sebagai tokoh Esensial dalam negosiasi tersebut, Perdana Menteri Qatar mengatakan bahwa ia memilih Demi Enggak membagikan banyak rincian demi “melindungi proses ini semaksimal mungkin.”
“Kami berusaha sebaik-baiknya. Kami telah melakukan yang terbaik,” kata al-Thani.
“Kita Sekalian sepakat, dan kita berharap situasi ini Pandai segera berakhir sebelum Presiden (Trump) datang ke kantor, karena prioritas kita adalah menstabilkan situasi. Prioritas kita adalah memulihkan keamanan regional,” imbuhnya.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar Demi mencapai gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena penolakan Netanyahu Demi menghentikan perang.
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas Oktober Lewat, yang menewaskan lebih dari 44.530 orang, sebagian besar dari mereka Perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 105.500 orang.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman Global yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman Donasi sebagai upaya yang disengaja Demi menghancurkan suatu populasi.
Pada 21 November, Pengadilan Kriminal Global (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan Demi Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Global atas perang mematikannya di Gaza.
Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, sebelum digantikan oleh Presiden Ketika ini Joe Biden, Trump mengambil langkah-langkah seperti memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel ke Yerusalem, yang Membangun marah Kaum Palestina, yang Menyaksikan Yerusalem timur yang diduduki sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan. (Antariska)