Presiden AS Donald Trump dan pendahulunya, Joe Biden. (Anadolu Agency)
Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia mencabut status level keamanan mantan Presiden Joe Biden dan menghentikan pengarahan intelijen hariannya. Trump merasa pendahulunya itu Kagak perlu Kembali menerima informasi rahasia negara.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social dan dikutip rnz.co.nz, Sabtu, 8 Februari 2025, Trump merujuk pada sebuah laporan oleh Penasihat Tertentu Robert Hur yang menggambarkan Biden tahun Lampau sebagai “pria Sepuh yang bermaksud Bagus dengan ingatan Kagak baik.”
Biden mengatakan kala itu bahwa ingatannya Bagus-Bagus saja. Seorang juru bicara Biden menolak berkomentar ketika dihubungi Reuters pada hari Jumat waktu setempat.
Tahun Lampau, Hur juga mengatakan Biden Kagak akan menghadapi tuntutan karena secara sadar mengambil Arsip rahasia ketika ia meninggalkan jabatan wakil presiden pada 2017. Biden mengatakan tuduhan bahwa ia dengan sengaja menyimpan materi rahasia itu “salah besar.”
Selama ini, seorang mantan presiden AS biasanya tetap menerima beberapa pengarahan data intelijen, bahkan setelah mereka meninggalkan jabatan.
Dalam unggahannya pada hari Jumat, Trump juga mengatakan Biden menggunakan waktunya di Gedung Putih dalam menginstruksikan komunitas intelijen Demi menghentikan Trump mengakses rincian tentang keamanan nasional.
Pada tahun 2021, tak Pelan setelah menjabat, Biden mengatakan kepada CBS bahwa ia Kagak Serius Trump harus Mempunyai akses ke pengarahan intelijen karena “perilakunya yang Kagak menentu” dan kekhawatiran bahwa ia mungkin akan membagikan informasi.
“Apa gunanya memberinya pengarahan intelijen? Apa dampaknya, selain fakta bahwa ia mungkin akan keceplosan dan mengatakan sesuatu?” kata Biden Begitu itu.
Baca juga: Trump Cabut Mandat Kendaraan Listrik, Padahal Biden Sudah Bikin Susah Payah