Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump. Foto: Anadolu
Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump, kembali mempertanyakan komitmen negaranya terhadap NATO dengan menegaskan bahwa Personil aliansi yang Kagak memenuhi kewajiban anggaran pertahanan Kagak akan mendapatkan perlindungan dari AS.
“Apabila mereka Kagak membayar, saya Kagak akan membela mereka,” ujar Trump dalam konferensi pers di Ruang Oval, Kamis 6 Maret 2025.
Trump, yang memasuki masa jabatan kedua pada Januari Lampau, selama ini kerap mengkritik sekutu NATO yang dinilainya terlalu bergantung pada kekuatan militer AS tanpa memberikan kontribusi yang seimbang.
“Mereka Semestinya membayar lebih,” tambah Trump, menegaskan kembali seruannya agar negara Personil meningkatkan belanja pertahanan mereka.
Pernyataan terbaru Trump memperkuat laporan NBC News yang menyebutkan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan kebijakan baru yang mengkalibrasi dukungan militer AS berdasarkan kontribusi belanja pertahanan masing-masing negara.
Trump bahkan mengusulkan agar negara-negara NATO Memajukan anggaran pertahanan tahunan mereka menjadi lima persen dari PDB, jauh di atas Sasaran dua persen yang ditetapkan NATO, yang diperkirakan hanya akan dipenuhi oleh 23 dari 32 Personil tahun Lampau.
Apabila rencana ini diterapkan, negara-negara yang dianggap kurang membelanjakan Anggaran Kepada pertahanan berisiko Kagak mendapatkan perlindungan dari AS dalam situasi krisis. Hal ini berpotensi melemahkan prinsip Mendasar NATO yang tertuang dalam Pasal 5, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu Personil akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi.
Selain menuntut peningkatan anggaran pertahanan, Trump juga mempertanyakan kesiapan sekutu NATO, termasuk Prancis, Kepada membela AS Apabila terjadi ancaman terhadap negara itu.
“Apabila Amerika Perkumpulan dalam masalah dan kami meminta Sokongan katakanlah, ‘Kami punya masalah, Prancis. Kami punya masalah,'” tegasnya.
“Beberapa negara lain juga, saya Kagak akan sebutkan. Menurut kalian, apakah mereka akan datang dan melindungi kita? Hmm. Mereka Semestinya melakukannya, tapi saya Kagak begitu Percaya,” kata Trump, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 7 Maret 2025.
Menanggapi pernyataan Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa negaranya adalah sekutu yang setia dan akan selalu memenuhi komitmennya dalam aliansi.
“Kami selalu Terdapat satu sama lain,” ujar Macron dalam konferensi pers di Brussel setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa, di mana mereka menyepakati penguatan pertahanan Eropa.
Lebih lanjut, Macron menegaskan bahwa Prancis telah menunjukkan “rasa hormat dan persahabatan” kepada Amerika Perkumpulan dan bahwa negaranya berhak Kepada meminta hal yang sama dari Washington.
Pernyataan Trump kembali mengundang perdebatan di dalam NATO, dengan beberapa pihak khawatir bahwa pendekatan ini dapat merusak solidaritas aliansi di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.
(Muhammad Reyhansyah)

