KAMALA Harris dan Donald Trump melakukan persiapan terakhir pada Senin (9/9) menjelang debat pertama mereka yang disiarkan langsung televisi sebelum pemilihan presiden AS tahun ini.
Dua bulan jelang hari pemilihan, debat ini bisa menjadi titik balik dalam persaingan sengit antara wakil presiden dari Partai Demokrat dan mantan presiden dari Partai Republik.
Harris tiba pada hari Senin pukul 16.40 waktu setempat di kota timur Philadelphia, lokasi debat berlangsung. Sementara Trump baru akan mendarat beberapa jam sebelum acara debat pada Selasa (10/9) malam .
Baca juga : Trump Ungguli Harris
Kedua kandidat capres ini belum pernah bertemu sebelumnya dan perdebatan akan berlangsung dengan gaya yang kontras antara mantan jaksa dan terpidana yang menyerang dengan kampanye hinaan rasis dan seksis.
“Tak ada alasan baginya untuk menentukan seberapa rendah dia akan bertindak dan kita harus bersiap untuk itu,” kata Harris kepada pembawa acara radio Rickey Smiley dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin (9/9) terkait rencananya menghadapi serangan Trump.
“Dan kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa dia mungkin akan mengatakan banyak hal yang tidak benar,” sebutnya.
Baca juga : Pidato Kelam Trump di Rapat Lumrah, Harris Siap Berdebat
Tetapi Harris dalam beberapa hal harus membuktikan kegigihannya. Meskipun ada skandal yang menghantui saingannya yang mengisyaratkan bahwa ia tidak akan menerima hasil pemilu November jika ia kalah.
Ketenaran Harris 59, yang menggantikan Joe Biden 81, tampaknya semakin memudar, dengan jajak pendapat menunjukkan bahwa perlu kerja ekstra untuk menjangkau pemilih yang tidak tahu banyak tentang kebijakannya.
Dia membahas tekanan yang semakin besar pada Minggu (8/9) malam, dalam kampanyenya yang menguraikan kebijakan-kebijakan, mulai dari topik serikat pekerja dan masalah biaya hidup hingga layanan kesehatan.
Baca juga : Putin Dukung Harris, Trump: Saya tidak Mengerti Harus Bagaimana
Trump, 78, akan berada di bawah tekanan untuk mengendalikan penghinaan dan agresinya saat ia berhadapan dengan kandidat dari ras campuran yang bersaing untuk menjadi presiden perempuan pertama dalam sejarah AS.
Tak cocok jadi presiden
Tetapi ia memiliki pengalaman, dengan enam debat presiden sebelumnya dan penampilannnya yang terkendali menghadapi Biden yang gagal dalam debat pada Juni lalu, terbukti sangat efektif.
Biden terpaksa mundur dari pencalonan Gedung Putih kurang dari sebulan kemudian.
Baca juga : Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara Pilpres AS
Trump melontarkan nada sinis dalam rapat umum dan postingan media sosial selama akhir pekan ketika ia menjangkau basis sayap kanannya, dan pada satu titik memperingatkan hukuman penjara yang lama terhadap semua orang yang berencana melakukan kecurangan pada November mendatang.
Tim kampanye Harris menyerang Trump dalam sebuah iklan pada hari Senin yang menampilkan mantan Wakil Presiden Mike Pence dan mantan anggota kabinet lainnya yang mengatakan bahwa dia tidak layak menjadi presiden lagi.
Pence berselisih dengan Trump setelah menolak mendukung upaya presiden saat itu untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020 dari Joe Biden. Kondisi serupa juga terjadi di Philadelphia menjelang debat, papan reklame dan selebaran untuk menyoroti bahaya kebijakan ekstrim Trump.
Perbedaan gaya antara Trump dan Harris juga tercermin dalam persiapan debat mereka.
Harris telah menyendiri selama lima hari terakhir di sebuah hotel di Pittsburgh, untuk melakukan sesi latihan debat yang intens dengan stafnya.
Sementara Trump, dilaporkan telah mengambil pendekatan yang lebih santai dan melibatkan beberapa sesi dan waktu yang lebih informal dengan stafnya.
Keduanya akan mengetahui pertaruhan besar dari debat yang sejauh ini merupakan satu-satunya debat terjadwal dalam kampanye pemilu terpendek dalam sejarah politik AS modern.
Telaah pendapat terbaru menunjukkan pemilu masih berada di ujung tanduk. Telaah pendapat New York Times/Siena pada Minggu (8/9) mencatat bahwa Trump unggul atas Harris secara nasional dengan selisih 48 berbanding 47%.
Telaah pendapat ABC News/jajak pendapat Ipsos pada Senin (9/9) menunjukkan Harris unggul 50-46% dari Trump. (H-2)