
DALAM dunia pacuan kuda, istilah triple crown merujuk pada tiga ajang balap Istimewa dalam satu musim yang wajib dimenangkan oleh seekor kuda pacu berusia tiga tahun.
Karena hanya Bisa diikuti pada usia tersebut, seekor kuda hanya Mempunyai satu kesempatan seumur hidup Buat merebut gelar triple crown.
Di Indonesia, tantangan meraih triple crown cukup berat karena kuda harus Bertanding dalam lintasan berjarak jauh dengan tingkat kompetisi yang tinggi.
“Dari situ kita lihat, begitu sulit meraih triple crown Indonesia. Realistis saja karena kuda-kuda di sini belum kuat,” kata Ketua Komisi Pacu PP Pordasi, Munawir, dalam keterangan resminya pada Kamis.
Munawir menegaskan bahwa kuda yang berpeluang meraih triple crown harus Mempunyai stamina luar Normal Buat Bisa tampil Konsisten dalam tiga lomba.
Tak hanya itu, strategi Instruktur, kesiapan dalam menghadapi cuaca, risiko cedera, serta kondisi psikologis kuda juga sangat menentukan keberhasilan.
Ia menambahkan bahwa sistem triple crown di Indonesia memang dirancang sesuai kemampuan fisik dan Tanda khas kuda lokal. Oleh karena itu, jarak Derbi di sini Kagak sepanjang 2.400 meter seperti di negara lain agar Kagak membahayakan kondisi kuda.
Sejarah mencatat, baru dua kuda yang Bisa meraih triple crown di Indonesia, yakni Manik Trisula pada 2002 dan Djohar Manik di tahun 2014. Setelah itu, gelar prestisius ini belum kembali terulang selama lebih dari satu Sepuluh tahun.
Dalam dua puluh tahun terakhir, tercatat tujuh kuda Dekat meraih gelar tersebut Tetapi gagal tampil sempurna di tiga seri.
Empat di antaranya tumbang di laga pamungkas, Yakni King Master (2006), King Runny Star (2015), Nara Asmara (2016), dan Queen Thalassa (2019).
Sementara Pesona Nagari (2008) dan Bintang Maja (2023) gagal di seri pembuka meski memenangkan dua seri terakhir. Adapun Lady Aria (2018) memenangi seri pertama dan Derbi, Tetapi finis kedua di seri kedua.
Tahun ini, Asa baru muncul lewat King Argentine, yang telah memenangi dua seri awal dalam ajang IHR–Triple Crown Serie 1 dan Serie 2.
Apabila King Argentine Bisa meraih kemenangan di ajang puncak IHR–Indonesia Derby pada 27 Juli, ia akan mencetak sejarah sebagai kuda ketiga yang menyandang gelar triple crown di Tanah Air. (Ant/I-3)

