WARGA negara Amerika Perkumpulan David Baker dan John Jumper, bersama dengan warga Inggris Demis Hassabis, memenangi Hadiah Nobel Kimia, Rabu (9/10), atas upaya mengungkap rahasia protein melalui komputasi dan kecerdasan buatan (AI).
Baker bekerja di Universitas Washington di Seattle, sementara Hassabis dan Jumper bekerja di Google Deepmind di London.
Baker merancang protein baru pada 2003 dan kelompok penelitiannya telah menghasilkan satu demi satu kreasi protein imajinatif, termasuk protein yang dapat digunakan sebagai obat-obatan, vaksin, bahan nano, dan sensor kecil, kata komite Nobel.
Baca juga : Ini Keistimewaan Anak Cakap Digital Terkait AI
Sementara Hassabis dan Jumper menciptakan model kecerdasan buatan yang mampu memprediksi struktur hampir 200 juta protein yang telah diidentifikasi para peneliti, tambah komite.
Heiner Linke, Ketua Komite Nobel Kimia, mengatakan para ilmuwan telah lama bermimpi untuk memprediksi struktur tiga dimensi protein.
“Empat tahun lalu pada 2020, Demis Hassabis dan John Jumper berhasil memecahkan kode tersebut dengan penggunaan kecerdasan buatan yang terampil. Mereka memungkinkan untuk memprediksi struktur kompleks dari semua protein yang diketahui di alam,” kata Linke.
Baca juga : Edisi ke-32 Digital Transformation Summit Hadir di Jakarta, Menyatukan Pemimpin Teknologi dan Ciptaan
“Impian lain para ilmuwan adalah membangun protein baru untuk mempelajari cara menggunakan berbagai alat alam untuk tujuan kita sendiri. Ini adalah masalah yang dipecahkan oleh David Baker,” tambahnya.
“Dia mengembangkan alat komputasi yang kini memungkinkan para ilmuwan merancang protein baru yang spektakuler dengan bentuk dan fungsi yang benar-benar baru, membuka kemungkinan tak terbatas untuk memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia,” ucapnya.
Mengertin lalu, penghargaan bidang kimia diberikan kepada tiga ilmuwan atas karya mereka mengenai titik-titik kuantum – partikel kecil berdiameter hanya beberapa nanometer yang dapat melepaskan cahaya berwarna sangat terang dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk elektronik dan pencitraan medis.
Pengumuman Penghargaan Nobel selama enam hari dibuka Senin lalu, dengan pemenang bidang kedokteran adalah duo AS, Victor Ambros dan Gary Ruvkun. Sementara hadiah Nobel Fisika diraih oleh John Hopfield dan Geoffrey Hinton. (France24/B-3)