Transformasi Dongkrak Pertumbuhan Aset Jamkrindo

Transformasi Dongkrak Pertumbuhan Aset Jamkrindo
Jamkrido mencatat penambahan aset tiap tahunnya berkat transformasi bisnis yang dilakukan.(Istimewa)

PT Jamkrindo terus menunjukkan performa bisnis yang mengesankan dengan pertumbuhan aset yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Aset perusahaan tumbuh pesat, sejalan dengan peningkatan kinerja bisnis yang memberikan dampak positif pada kenaikan kas dan investasi perusahaan.

Pada 2020, aset Jamkrindo tercatat sebesar Rp19,12 triliun. Nomor ini terus meningkat, mencapai Rp25,35 triliun pada 2021 dan Rp28 triliun pada 2022. Pada 2023, aset Jamkrindo kembali tumbuh menjadi Rp32,23 triliun, mencerminkan peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun.

Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Aribowo mengungkapkan, pertumbuhan aset ini dipengaruhi oleh peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang kuat, serta strategi pengelolaan investasi yang efisien dan pengendalian kas yang optimal. Pada Agustus 2024, secara konsolidasi Jamkrindo mencatatkan aset Rp33,9 triliun, dengan volume penjaminan Rp217,7 triliun. 

Cek Artikel:  Penyaluran Subsidi BBM, Elpiji, dan Listrik Meningkat

Baca juga : Selama 2020-2023, PosIND Catat Kenaikan Safiri Aset Rata-rata 14% Per Mengertin

“Pertumbuhan aset yang konsisten ini tidak terlepas dari peningkatan kinerja bisnis yang memberikan dampak positif terhadap kas dan investasi perusahaan. Keberhasilan transformasi yang dilakukan Jamkrindo sejak 2020 juga menjadi pendorong utama peningkatan kinerja keuangan dan operasional Perusahaan,” ujar Aribowo dalam keterangannya, Jumat (27/9). 

Ia mengungkapkan, kinerja solid yang berhasil dicapai perusahaan tidak terlepas dari keberhasilan transformasi, antara lain transformasi pada struktur organisasi, manajemen sumber daya manusia (SDM), sistem teknologi, bisnis dan operasional, tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Good Governance), serta manajemen risiko guna memperkuat kinerja perseroan secara berkelanjutan.

Cek Artikel:  Perkuat Keamanan Siber, CFX Komitmen Keamanan Industri Aset Kripto di Indonesia

Dalam transformasi struktur organisasi, Jamkrindo mempertegas posisinya sebagai perseroan terbatas yang diperoleh sejak 2020 setelah beralih status dari Perusahaan Lumrah dan status menjadi anak usaha Indonesia Financial Group (IFG). Perubahan status tersebut semakin memperlua ruang gerak Jamkrindo dalam mengembangkan strategi dan target bisnisnya. 

Baca juga : Aset BNI Melonjak Hingga 27 Persen

Kepada transformasi manajemen SDM, Jamkrindo tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan, namun juga aspek manajemen kepemimpinan yang selaras dengan nilai AKHLAK (Kondusifah, Kompeten, Selarass, Loyal, Terdapatptif, dan Kolaboratif) serta perkembangan bisnis.

Pada sistem teknologi informasi, Jamkrindo menjalankan transformasi dalam pengembangan digitalisasi produk dan sistem secara online sehingga kerja sama dengan para mitra semakin efektif serta efisien sekaligus memperluas pangsa pasar melalui peningkatan integritas/kualitas data dan kecepatan akses data. 

Cek Artikel:  Lewat Grand Final Proliga Bolavoli 2024, Bank DKI Ajak Kaum Gunakan Transaksi Non Kontan

Terdapatpun transformasi pada bisnis dan operasional, perusahaan menerapkan pengelolaan bisnis yang akuntabel dan prudent demi mendukung kinerja berkelanjutan dan mewujudkan pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya, serta layanan prima.

Kepada meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, Jamkrindo menjalankan Governance, Risk, dan Compliance (GRC). Pada transformasi manajemen risiko, perusahaan melakukan penguatan three line of defense dan four eyes principles yang lebih terukur serta prudent untuk menavigasi bisnis yang berkelanjutan di masa depan.

“Pencapaian kinerja solid Jamkrindo tidak terlepas dari keberhasilan transformasi yang telah kami lakukan. Sebagai Perusahaan penjamin terbesar di Indonesia, kami berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor UMKM dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional,” tandasnya. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai